Belajar dari Masyarakat: Mahasiswa Administrasi Negara Unismuh Makassar Gelar Kuliah Lapangan di Pangkep

PANGKEP. Puluhan mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melaksanakan Kuliah Lapangan Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat di Desa Malaka, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Kamis–Sabtu, 4–6 Desember 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran kontekstual yang mengintegrasikan teori pemberdayaan masyarakat dengan praktik langsung di lapangan.
Para mahasiswa secara resmi dilepas oleh Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara, Rusliadi, S.Sos., M.A.P, di Kampus Unismuh Jalan Sultan Alauddin Makassar.
Dosen pengampu mata kuliah, Dr. A. Saharuddin, M.Si, kepada media Sabtu 6 Desember 2025 menyatakan, kuliah lapangan ini merupakan salah satu cara memberikan pengalaman nyata mengenai dinamika sosial yang dihadapi masyarakat desa.
“Mahasiswa harus melihat langsung bagaimana teori bekerja di tengah masyarakat. Inilah ruang belajar yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Disambut Pemerintah Kecamatan
Setibanya di Pangkep, mahasiswa diterima secara resmi oleh Camat Tondong Tallasa, yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan, Husnawati, S.IP., M.M, di Aula Kantor Kecamatan. Dalam sambutannya, Husnawati menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa Unismuh. Kehadiran mereka bukan hanya belajar, tetapi juga memberi energi baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Pihak kecamatan berharap kegiatan ini mampu memberikan rekomendasi maupun gagasan pengembangan desa yang bisa ditindaklanjuti pemerintah setempat.
Turun ke Lapangan, Menyatu dengan Masyarakat Selama tiga hari, mahasiswa melakukan observasi, dialog masyarakat, pemetaan potensi, serta identifikasi masalah di Desa Malaka. Mereka berinteraksi dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, pelaku UMKM, hingga pihak sekolah setempat.
Kuliah lapangan ini dirancang untuk memberikan pengalaman komprehensif terkait:
kondisi sosial-ekonomi masyarakat,
dinamika budaya lokal, model kepemimpinan desa, potensi ekonomi berbasis komunitas, hingga tantangan pembangunan yang masih dihadapi.
Para mahasiswa tidak hanya belajar merekam data, tetapi juga diajak membaca situasi dengan pendekatan empati. Kegiatan ini sekaligus melatih kemampuan komunikasi, kolaborasi, serta kemampuan analisis sosial.
“Kami melihat banyak potensi lokal, terutama di sektor pertanian dan UMKM. Tantangan kami adalah bagaimana menyusun program berbasis kebutuhan masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa peserta.
Wawasan Lapangan
Dr. Saharuddin menyebut kegiatan ini sebagai pengalaman transformatif bagi mahasiswa. Ia menjelaskan bahwa Pemberdayaan Masyarakat bukan hanya teori, tetapi praktik yang menuntut mahasiswa untuk:
memahami pola hidup masyarakat,
membangun kedekatan emosional,
mengidentifikasi persoalan dengan peka,
merancang solusi yang realistis,
serta menanamkan nilai kemanusiaan dan kebermanfaatan. “Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang berkarakter. Kuliah lapangan seperti ini membangun kepemimpinan, empati, dan rasa tanggung jawab sosial,” tegasnya.
Laboratorium Sosial yang Kaya Pembelajaran
Suasana desa yang asri, Desa Malaka menjadi ruang belajar besar bagi mahasiswa. Mereka menyaksikan bagaimana masyarakat mengelola sumber daya lokal, beradaptasi dengan perubahan, dan menjaga nilai-nilai kekeluargaan yang kuat.
Gaya hidup masyarakat desa yang penuh kebersahajaan sering kali menjadi pengalaman emosional bagi mahasiswa.
Kuliah lapangan ini merupakan bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian masyarakat. Adanya kegiatan ini, Unismuh Makassar berharap mahasiswa memperoleh pengalaman lapangan yang memperkaya pemahaman akademik sekaligus membangun karakter kepemimpinan berbasis pemberdayaan.
Dr. Saharuddin menambahkan bahwa kegiatan akan berlanjut dengan penyusunan laporan, analisis temuan, serta pembuatan rekomendasi yang dapat bermanfaat bagi Desa Malaka. #yamus



