Berita baik datang dari BPPMPV KPTK Kemdikbudristek, hari ini 13 Mei 2024 lahan tempat berdirinya kantor tersebut yang semula berstatus hak pakai beralih status menjadi hak milik. Lismanto, kepala balai ini dalam suasana haru penuh gembira menghaturkan rasa terima kasih yang dalam kepada pihak pemerintah provinsi Sulawesi Selatan yang telah dengan penuh kebijakan menghibahkan lahan ini ke Kemendikbudristek sebagai hak milik. Lokasi yang terletak di Desa Paccelekkang, Pattalasang, Gowa ini semula digunakan oleh BPPMPV KPTK seluas 11 Ha, oleh Pj. Gubernur Sulsel, dihibahkan hanya 9,5 Ha saja. Hibah tanah seluas ini sudah cukup representatif buat pengembangan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTK) ke depannya, ungkap Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ibu Suharti.
Dalam sambutannya, Dirjen Vokasi, Ibu Kiki Yuliati, menyatakan bahwa BPPMPV KPTK selama ini masih berstatus balai, belum sebagai balai besar. Kendala utama peningkatan status ini terletak pada aset lokasi yang masih status pinjaman. Setelah hibah lokasi ini kami akan memberi konstribusi lebih besar lagi. Kami akan upayakan untuk bisa ditingkatkan statusnya sebagai balai besar, sehingga kualitas bangunan dan bentuk pelayanannya pun makin diperluas.
Dalam Kegiatan Penandatanganan Hibah tersebut, Ibu Suharti, Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek menyatakan bahwa saat ini animo peserta didik untuk masuk ke bidang pertanian dan perikanan makin menurun padahal kebutuhan makan makin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Kita patut mencontoh Negeri Belanda yang lahannya sempit tetapi mereka sebagai eksportir hasil pertanian. Apatah lagi negeri kita ini yang lahan dan lautnya sangat luas. Kita butuh tenaga profesional untuk mengelola pertanian dan perikanan. Untuk itu, hadirnya balai ini diharapkan bisa menjadikan SMK bidang KPTK sebagai pemutus kemiskinan di Indonesia. Dalam bagian akhir sambutannya, Bu Suharti menitipkan pesan kepada kepala BPPMPV KPTK agar seiring hibah tanah ini segera meningkatkan pelayanan. Selanjutnya, Beliau menyarankan ke Pj Gubernur Sulsel agar dapat membuka labschool dan mendorong SMK menjadi BLU. Bu Suharti menutup sambutannya dengan ucapan rasa terima kasih mendalam ke pj gubernur atas hibah tanah ini yang menjadi bukti keseriusan dalam memajukan vokasi di Indonesia.
Tampil terakhir dalam acara ini adalah Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin, yang mengawali sambutannya dengan paparan bestpracticenya dalam bidang vokasi. Beliau memaparkan program tanam pisang dan holtilkultura di wilayah Sulawesi Selatan. Bahkan di bagian tengah sambutanya Beliau menyebut dirinya sebagai gubernur pisang.
Selanjutnya, Pj Gubernur dengan penuh semangat mengurai peta baru Sulsel, dalam paparan ini Pak Bahtiar demikian biasa disapa membeberkan potensi perikanan laut dan perikanan darat yang ada di Sulsel. Pulau Sabaru sebagai pulau terluar di Sulsel akan dibangun menjadi pusat industri pengolahan ikan, sehingga tangkapan nelayan tak perlu dibawa ke Makassar, tetapi cukup mampir di Sabaru untuk diolah dan siap diekspor. Selain pengembangan ikan Pj Gubernur juga meminta konstribusi BPPMPV KPTK untuk mengisi kekosongan pengembangan ikan air tawar di Sulsel. Mohon balai ini dapat membantu mengembangkan sejumlah danau di daerah ini agar memiliki nilai sosial ekonomi, bukan hanya sebagai pemasok air bagi petani atau air konsumsi rumah tangga, tetapi dapat ditingkatkan fungsinya memiliki nilai eknomi sebagai produsen ikan air tawar. Bagian akhir dari penandatangan hibah lokasi ini ditutup dengan kunjungan ke area budidaya ikan dengan menggunakan tank fish, yakni media budidaya dengan menggunakan tandon air. Setelah itu Pak Pj Gub mengajak sesjen Kemdikburistek dan Dirjen Vokasi berkunjung ke Pengembangan pisang Chavendis yang berlokasi tepat di sebelah kantor BPPMPV KPTK. Keakraban terlihat terjalin dengan baik di antara mereka. Kiranya pertemuan ini menjadi titik cerah kemajuan pendidikan di negeri ini. #Hasri, BPPMPV KPTK