Berita

Ketua TP PKK Sulsel Ungkap 4 Tahap Mendidik Anak Ala Rasulullah di Seminar Pendidikan Keluarga SMAN 21 Makassar

SMA Negeri 21 Makassar menggelar seminar Pendidikan Keluarga dengan tema ‘Membersamai Generasi Tangguh dan Berkah’ di Gedung pertemuan SMAN 21 Makassar, Jl.Tamalanrea Raya No. 1 A Makassar, Sabtu (27/8 2022).

Seminar pendidikan keluarga ini menurut Kepala SMAN 21 Makassar, Dr Hj Andi Ernawati, S.Pd, M.Pd merupakan rangkaian peringatan Milad ke17 SMAN 21 Makassar. Selain seminar, kata Andi Ernawati, juga telah dilaksanakan Gerak Jalan Anti Mager dua pekan lalu.

Tidak tanggung-tanggung, panitia menghadirkan pemateri-pemateri hebat yang luar biasa, di antaranya, Ketua Tim Penggerak PKK, Naoemi Octaiana, ST, Prof Dr Muhammad Jufri, S.Psi, M.Psi, dan Dr Setiawan Aswad, M. Dev. Plg.

Seminar yang diikuti para guru, siswa, alumni dan orang tua SMAN 21 Makassar ini dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK, Naoemi Octarina secara daring.

Andi Ernawati mengaku senang dan bangga bisa melaksanakan Seminar Pendidikan Keluarga ini dengan baik dan mendapat sambutan luar biasa dari warga SMAN 21 dan dari alumni. Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemateri, dan lebih khusus kepada ibu Ketua PKK yang berkenan membuka seminar dan membawakan materi tentang pengasuhan Anak ala Rasulullah.

Dalam makalahnya, Naoemi Octarina memaparkan 4 tahapan mendidik anak. Tahap pertama, 0 – 6 tahun. Pada masa ini, katanya, anak hendaklah disayangi dengan sepenuh hati oleh ibu bapak, dibelai denga kasih saying, diajak bermain dan bergurau. Nantinya agar anak senantiasa sadar rujukan terbaik bagi meeereka dalam semua hal yang mereka hadapi.

Tahap kedua (7 – 14 tahun), masa ini hendaknya kita mendidik mereka deengan kasih sayang tapi tegas dengan arahan, disiplin dan beri mereka tanggung jawab. Didiklah mereka tentang shalat, puasa dan ibadah lainnya.

Tahap ketiga, menurut Naoemi Octarina, di masa ini orang tua hendaknya mendidikan anak-anak dengan cara berkawan. Bertukar pendapat dan hormati pendapat mereka selagi ia tidak bertentangan dengan syariat.

Dan tahap keempat (21 tahun ke atas), hendalah para ibu bapak memberikan kebebasan bertindak selagi tidak bertentangan dengan syariat. Orang tua hanya perlu bertindak sebagai penasihat agar segala tindakan mereka terkawal. “Anak adalah amanah dan tanggung jawab kita bukan hanya hak milik,” tegasnya.

Siapa yang berpengaruh membentuk generasi tangguh dan berkah? Menurut Naoemi Octarina, ada tiga unsur yang sangat memberi kontribusi besar dalam perkembangan mental yang akan lahir dalam wujud perilaku, yaitu keluarga, masyarakat dan sekolah.

“Perilaku melahirkan ketangguhan. Ketangguhan yang dilahirkan oleh perilaku positif mendatangkan keberkahan,” ujar Naoemi Octarina.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad mengungkapkan, generasi yang tangguh dan berkah hanya dapat diciptakan melalui system kolaborasi positif antara orang tua, sekolah dan masyarakat.

Perlunya membersamai generasi tanggu dan berkah, kata Setiawan Aswad, kareena masih banyak keluarga yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak kepada sekolah. Padahal keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama. “Tidak semua kebutuhan pendidikan anak dapat dipenuhi oleh satuan pendidikan maupun keluarga,” tegas Setiawan Aswad. # muasri

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda