Sekitar puluhan siswa UPT SMA Negeri 11 Bone khususnya Kelas 10 memperoleh tanda penghargaan Tasyakuran Dirosa Angkatan 1.
Tasyakuran tersebut digelar untuk mereka yang dinilai berhasil melalui pendidikan Alquran dengan metode dirosa.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III, Kepala Seksi Pembinaan SMA, unsur tripika, sejumlah kepala sekolah undangan, dan orang tua siswa yang memperoleh penghargaan.
Kepala UPT SMA Negeri 19 Bone yang sebelumnya adalah penggagas di Rossa di SMA Negeri 11 Bone Drs. Abd. Rauf, MM. menjelaskan dalam pidatonya bahwa di Rosa yang dilakukan di sekolahnya adalah upaya untuk memberantas buta aksara.
“Kami melakukan pendataan kepada siswa kelas 10 yang baru masuk. Kemudian kami kelompokkan mereka yang tidak tahu sama sekali mengaji, lalu mereka inilah yang digabungkan dalam satu kelompok belajar.” Jelas Rauf.
Menurut mantan Kasek SMAN 11 Bone tersebut, bahwa pembelajaran mereka selama 20 kali pertemuan. Hasil yang diharapkan pun sangat menggembirakan.
“Mereka dulunya tidak tahu mengenal huruf hijaiyah kini sudah bisa mengejek dengan huruf hijaiyah berkat sistem pendidikan Alquran yang kami jalankan sebelumnya.” Tegas Rauf.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Disdik Sulsel, Drs H Husain, M.Pd. mengatakan bahwa iya mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan oleh kepala sekolah di bawah pimpinan Pak Rauf.
“Saya mempunyai harapan tidak berhenti hanya sampai disini. Diharapkan agar akan ada tasyakuran quran berikutnya.” Ujar Kacabdis.
Sementara itu kepala sekolah UPT SMA Negeri 11 Bone definitif yang berasal dari SMA 10 Bone, Drs. A. Agus, M.Si. mengatakan bahwa dirinya siap melanjutkan semua program-program positif yang dilakukan oleh Gubernur Sulwesi Selatan.
“Kami optimis dalam 3 tahun ke depan, bacaan-bacaan anak ini sudah bisa lebih baik. Karena itu saya mengapresiasi upaya kepala sekolah sebelumnya yang mewariskan karya besar kepada kami,” Jelas Agus. # SAZ