Siapkan Implementasi Kurikulum 2025, UPT SMAN 3 Pinrang Gelar IHT Pembelajaran Mendalam

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan menyongsong implementasi pembelajaran mendalam (deep learning) tahun 2025, UPT SMAN 3 Pinrang (SMANTAP) menggelar kegiatan In-House Training (IHT). Acara yang dibuka secara resmi pada Senin, 16 Juni 2025, ini akan berlangsung selama tiga hari di Ruang Digital sekolah.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru UPT SMAN 3 Pinrang ini berfokus pada dua materi utama, yaitu disiplin positif dan penyusunan modul ajar berbasis pembelajaran mendalam.
Ketua Panitia Pelaksana, Dra. Hj. Siri Nurlelah, M.Pd., yang juga merupakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menyatakan harapannya agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan hingga tuntas. “Harapan kami, materi disiplin positif dan pembelajaran mendalam yang disajikan dapat diserap dengan baik oleh para guru untuk diimplementasikan di kelas,” ujarnya dalam laporan pembukaan.

Kepala UPT SMAN 3 Pinrang, Guntur, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Terima kasih kepada ketua pelaksana dan tim yang telah mempersiapkan IHT ini. Ini adalah langkah awal kita untuk belajar disiplin, mengikuti pelatihan, dan menyusun modul lebih awal. Kami juga berterima kasih kepada pemateri dari BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan dan Kepala Cabang Dinas Wilayah VIII yang berkenan hadir untuk membuka acara,” tutur Guntur.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII (Barru, Pare-Pare, Pinrang), Baharuddin Iskandar, S.Pd., M.Pd. Dalam arahannya, ia mengapresiasi inisiatif SMAN 3 Pinrang sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan kebijakan Kemendikbudristek.
“Kegiatan ini adalah upaya nyata untuk menyongsong pembelajaran mendalam tahun 2025, khususnya di Wilayah VIII. Di awal tahun, sekolah diharapkan sudah memiliki modul yang siap diimplementasikan,” ungkap Baharuddin.
Ia menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang memuliakan siswa dengan menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, dan olah raga.
Sesi materi pertama diisi oleh Dr. Rudi Mansyur, S.Si., M.Si., Widyaprada Ahli Madya dari BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan. Ia memaparkan konsep disiplin positif sebagai cara membangun kesadaran siswa untuk mengontrol perilaku mereka. “Tugas guru adalah membangun kesadaran anak melalui interaksi yang aktif, bukan sekadar metode ceramah,” jelasnya.
Pelatihan berlangsung interaktif dan dinamis, ditandai dengan semangat para guru dalam sesi tanya jawab, kuis menggunakan aplikasi Kahoot, dan kegiatan ice breaking. Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah berencana membentuk tim khusus pembelajaran mendalam yang didanai dari dana BOS untuk memastikan implementasi berjalan efektif dan profesional.#sda