Ketua Andarias Lebang: PGRI Tana Toraja Resmi Miliki 23
Cabang dengan 2.900 Anggota

Tana Toraja. Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg, membuka Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) I Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tana Toraja pada Sabtu, 27 September 2025, di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja.
Konferensi ini mengusung tema “Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat”. Dalam sambutannya, Bupati Zadrak mengajak para peserta merenung sejenak tentang peran penting guru.
Bagaimana jika tidak ada guru, bagaimana jadinya Indonesia ini. Guru itu merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena itu, dalam Konkerkab ini saya berharap lahir ide-ide konstruktif.
PGRI bukan organisasi politik, bukan organisasi agama, tetapi organisasi profesi. Jika keluar dari tujuan organisasi, maka organisasi akan rusak,” tegasnya.
Zadrak juga menyampaikan bahwa Konferensi Kerja menjadi wadah evaluasi program yang telah dilaksanakan serta menyusun langkah ke depan.
Ia mengapresiasi kontribusi PGRI bagi pendidikan di daerah dan mendorong kolaborasi yang lebih erat.
“PGRI harus berbenah dan bersatu. Saya berharap organisasi ini dapat diandalkan bukan hanya bagi pemerintah, tetapi juga masyarakat,” ujarnya.
Ketua PGRI Tana Toraja, Andarias Lebang, menegaskan bahwa PGRI hadir sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan. Menurutnya, PGRI tidak hanya hadir untuk satu golongan, melainkan untuk semua kalangan.
Hari ini yang hadir adalah para pemikir pendidik bangsa di ruang kelas. Jika ada anggota PGRI yang terzalimi, maka PGRI hadir untuk membela.
PGRI sebagai mitra strategis pemerintah harus menjadi arsitek dalam mencerdaskan anak bangsa, bukan sekadar penonton, jelasnya.
Ia juga melaporkan bahwa saat ini PGRI Tana Toraja telah memiliki 23 cabang dengan 2.900 anggota.
Wakil Ketua PGRI Sulawesi Selatan, Dr. H. Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya konferensi kerja tahunan sebagai sarana evaluasi program.
Dia menegaskan bahwa PGRI harus hadir menjadi solusi bagi setiap persoalan yang dihadapi guru.
Apabila ada guru yang mengalami kesulitan dalam penguasaan materi, menyiapkan bahan ajar, atau pembelajaran kekinian, maka solusinya ada di PGRI. PGRI harus mengatasi masalah tanpa masalah bagi guru, ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Basri menekankan pentingnya kolaborasi PGRI dengan pemerintah daerah serta kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberikan perlindungan bagi guru dalam melaksanakan tugas.
Pada kesempatan itu, Bupati Zadrak Tombeg resmi disematkan jas dan pin PGRI oleh Ketua PGRI Tana Toraja, sebagai tanda keanggotaan resmi.
Adapun susunan pengurus harian PGRI Tana Toraja adalah:
Ketua: Andarias Lebang, S.Pd
Wakil Ketua I: Drs. Aminuddin, M.Pd
Wakil Ketua II: Luther Lopi Mangalla, S.Pd
Wakil Ketua III: Daniel Ta’dung, S.Pd., M.Pd
Sekretaris: Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd
Wakil Sekretaris: Lewi Talebong, S.Pd., MM
Bendahara: Ridwan Hasli, S.Pd., MM
Wakil Bendahara: Marthina Palayukan, S.Pd.#yamus