Catatan Ringan : Muhammad Hayat NT
Sudah menjadi ciri khas tersendiri bahwa setiap ada hajatan atau perhelatan khususnya di Kota Makassar, para pedagang kue yang menjual Buroncong ( kue khas Bugis Makassar ) akan memadati lokasi hajatan, termasuk kegiatan Anti Mager yang dihelat hari ini. Mereka kompak berdatangan dari beberapa daerah, ada yang berasal dari Maros, Gowa dan Makassar sendiri.
Para pedagang Buroncong ini memarkir gerobaknya di sepanjang Jalan Sungai Tangka dan Jalan Jenderal Sudirman, titik kumpul peserta gerak jalan santai yang kini viral dengan istilah Anti Mager, untuk selanjutnya bergerak sesuai rute yang telah ditetapkan oleh panitia.
Dagangan Mereka pun laris manis, ini tentu membawa berkah bagi para Pedagang Buroncong, hanya dalam hitungan jam, Mereka bisa meraup pendapatan hingga ratusan ribu rupiah.
Salah seorang pedagang, namanya Dg.Kalu dari Sungguminasa mengatakan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, penjualan Buroncong pada kegiatan Anti Mager ini meningkat drastis.
Kalau hari-hari biasa cuman dapat omzet Rp. 50.000 hingga Rp.150.000, dengan adanya Anti Mager ini, pendapatan bisa 3 kali lipat dari hari-hari biasanya, tutur Dg. Kalu.
Dg. Jarung penjual Buroncong lainnya saat ditemui di Jalan Sungai Tangka mengaku bersyukur atas perhelatan Anti Mager ini,
Alhamdulillah cukup banyak rezeki hari ini, kalau bisa Pak, setiap harimi kodong, pintah penjual Buroncong yang mengaku dari Toddopuli ini.
Dari pantauan penulis terlihat peserta Anti Mager utamanya dari Mak-mak berdesakan mengantri untuk membeli jajanan Buroncong yang menjadi kue kesayangan penulis sejak kecil.
Mereka rela berdesakan bergiliran untuk mendapatkan Buroncong yang memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri ini, Taborongngi je’tu Ibu e, tanya penulis spontan. Ie Pak, de’pa to sempat sarapang, ujar Mak-mak peserta Anti Mager yang mengaku berasal dari Rappang ini.#