Berita

Sekretaris Disdik Sulsel Ungkap Keberhasilan Pemprov Sulsel Lestarikan Bahasa Daerah Pada Festival Tunas Bahasa Ibu

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Dr. A. Ibrahim, M. Pd. Memberikan sambutan pada acara “Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat SMP dan SD  se Sulawesi Selatan dan Barat dalam rangka Imlementasi Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah ”, yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Rizet, dan Teknologi di di Hotel Arya Duta Makassar Jln. Somba Opu No. 297, Kota Makassar, Senin (06/11 2023).

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tersebut, dihadiri oleh; Dr. Arman Agung, M. Pd. Kepala Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan, Drs. Andi Iskandar Kepala Bagian Umum Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Sulsel, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar Laode Muhammad Aksa, dan Dewi Pridayanti, S.Sos., M.Adm.SDA. Kepala Subbagian Umum Balai Bahasa Sulawesi Selatan, serta undangan lainnya.

Tujuan dilaksanakannya FTBI ini adalah untuk memberikan ruang kepada generasi muda untuk mempelajari Bahasa daerah dengan menyenangkan. Kedua;  menjaga kelangsungan Bahasa daerah serta menyediakan ruang kreativitas bagi siswa untuk mempertahankan Bahasa daerahnya melalui lomba pidato, mendongeng, komedi Tunggal dan menulis cerpen. Peserta yang mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2023 ini adalah sebanyak 486 orang, terdiri dari 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dan 3 Kabupaten dari Sulawesi Barat, jumlah peserta yakni 486 orang terdiri dari  SD sebanyak 243 orang dan SMP 243 orang, demikian disampaikan oleh ketua panitia FTBI.

Kepala Balai Bahasa Sulsel, Dr. Ganjar Harimansyah

Sedangkan Kepala Balai Bahasa Dr. Ganjar Harimansyah menyampaikan bahwa ada empat prinsip Merdeka Belajar Revitalisasi Bahasa Daerah yakni; Dinamis, Adaptif, Regenerasi dan Merdeka berkreasi dalam penggunaan bahasanya. Tanpa Kolaborasi dan Sinergitas, Merdeka Belajar Revitalisasi Bahasa Daerah untuk pengembangan, perlindungan, dan pembinaan Bahasa Daerah tidak mungkin dapat terwujud. Oleh karena itu sinergi antar Lembaga dan pemangku kepentingan dibutuhkan pungkasnya.

Sekretaris Disdik Sulsel, Dr. And Ibrahim, M.Pd

Dalam sambutannya, A. Ibrahim menyampaikan bahwa Bahasa Daerah adalah jati diri bangsa. Olehnya itu mari pelihara dan lestarikan demi identitas dan jati diri. Bahasa daerah kali ini sebagai ciri khas sudah mulai tergerus dan terabaikan sehingga generasi muda kita akan kehilangan jati diri. Andi Ibrahim mencontohkan kata  kiasan anak muda dalam konteks Bahasa Bugis  yang menyanjung lawan jenisnya sebagai berikut:

Nyilikka Buaja Bulu (Macang)

Pattompang aje tedong (Kessi)

Kusala rimaje (Mate)

Mitaka tau Macca na Makessing na kucedde mate  yang terjemahan bebasnya kurang lebih: Saya melihat orang pintar dan cantik, sehingga aku hamper mati.

Selanjutnya dikisahkan cara anak muda tempo doloe menyanjung dan menggoda anak dara sebagai berikut:

Gellang ri wata’ majjekko = meng (mata pancing)

Anre-anrena Menre’e = loka (pisang)

Ulu Balinna Bale= ikko (ekor)

Meloka ri iko ( aku mau sama kamu)

Menurutnya ungkapan seperti di atas sudah tidak ada lagi yang dipahami generasi muda dari daerah bugis. Kami mengapresiasi atas Kehadiran Balai Bahasa yang menjalankan program prioritas kemetrian dalam mewujudkan Merdeka Belajar Episode ke-17 Pelestarian Bahasa Daerah adalah sangat penting demi pelestarian jati diri Bangsa.

Pelestarian Bahasa Daerah juga telah dicanangkan oleh Gubernur A. Sudirman, yang menginstruksikan pembelajaran serta penggunaan Bahasa daerah di sekolah-sekolah pada hari-hari tertentu, bahkan para Pegawaipun menggunakan Bahasa daerah dan penggunaan symbol-simbol baju batik yang bertuliskan lontara pada hari Rabu.  Pantas saja jika usaha pelestarian Bahasa daerah yang dicanangkan oleh A. Sudirman pada waktu memimpin Sulawesi Selatan  sebagai Gubernur diganjar dengan  penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim pada Kegiatan Festival Tunas Bahasa di Jakarta, bahkan pada puncak peringatan International Mother Linguage Day 2023 di UNESCO Headquarters, Andi Sudirman hadir dan berbagi praktik baik program revitalisasi Bahasa Daerah pada forum tersebut. Diakhir sambutannya, Andi Ibrahim yang juga Putra Bugis Bone mengajak hadirin untuk Bersatu dalam melestarikan Bahasa daerah dengan konteks Bahasa Bugis; Laoni mai topada mabbulo sipeppa, malilu sipakainge, rebba sipatokkong, mali siparappe, nallompengiki pammase dewta sewwae. Salamaki to pada salama, kuru sumange.#muasri

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda