BPPMPV-KPTK Gowa jadi ‘Penghulu’ pernikahan massal 10 SMK dengan DUDIKA – Politeknik
Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV-KPTK), hari ini Selasa (20/04/2021) menjadi saksi kunci dalam “pernikahan massal” (penandatanganan perjanjian kerjasama, Red) antara 10 SMK yang ada di Sulawesi Selatan dengan beberapa Dunia Usaha-Dunia Industri-Dunia Kerja (DUDIKA) dan beberapa Politeknik di Indonesia, kegiatan yang berlangsung di Hotel Four Points Makassar yang merupakan salah satu hotel berbintang dibilangan kota Makassar ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat dan disaksikan pula oleh pejabat yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Irwan, M.Pd selaku kepala BPPMPV-KPTK Gowa mengatakan bahwa posisi kami disini adalah Mak Comblang dalam artian penghubung antara pihak SMK dengan pihak DUDIKA maupun pihak Politeknik, agar mereka mau menjalin kerjasama dalam memajukan pendidikan Vokasi di Indonesia.
Selanjutnya Prof. Irwan menyatakan bahwa kegiatan ini adalah awal dari sebuah komitmen yang dituangkan secara tertulis oleh masing-masing pihak agar bisa saling membantu dalam mengkompetenkan siswa maupun alumni SMK utamanya bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, kami mengharapkan pihak DUDIKA dan Politeknik dapat memberikan bimbingan kepada pihak SMK agar mampu mengembangkan sistim pembelajaran yang berbasis entrepreneur di sekolah, mari kita didik anak-anak kita dengan karakter dan mental ke-Indonesia-an yang kuat yakni gotongroyong. Ke-sepuluh SMK yang melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama adalah SMKN 9 Makassar, SMKN 1 Maros, SMKN 2 Maros, SMKN 1 Bulukumba, SMKN 7 Bulukumba, SMKN 1 Pangkep, SMKN 7 Pangkep, SMKN 5 Takalar, SMKN 3 Barru, dan SMKP Taruna Nusantara Jaya.
Lebih jauh Prof. Irwan mengatakan bahwa jika kita berkaca pada budaya Makassar, maka dikenal istilah “Siri’ na Pacce” dimana kedua kata ini mengandung makna dan filosofi yang sangat dalam yakni “harga diri dan empati”, kedua kata dalam budaya Makassar ini tidak bisa dipisahkan begitu saja utamanya dalam membangun soft skill siswa agar memiliki karakter kebanggaan dan harga diri sebagai manusia vokasi yang kompeten dibidangnya, disamping itu memiliki empati terhadap sesama manusia maupun lingkungan tempat dimana dia akan bekerja atau berwirausaha nantinya.
Drs. Abdul Malik Askari, M.Pd yang hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dalam kegiatan ini menyampaikan permohonan maaf Bapak Kepala Dinas Pendidikan yang tidak sempat hadir dan menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama ini, Malik yang didampingi oleh Andi Tasri, S.Sos., M.Si mengatakan dalam sambutannya bahwa Bapak Kepala Dinas sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh BPPMPV KPTK Gowa, dan menyampaikan ucapan terima kasih serta salam hormat kepada Prof. Irwan selaku kepala Balai yang telah memediasi pelaksanaan “nikah massal” penandatanganan perjanjian kerjasama antara 10 SMK di Sulawesi Selatan ini dengan pihak DUDIKA dan Politeknik. Semoga kegiatan yang sangat luar biasa ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan vokasi di Sulawesi Selatan dan Indonesia ke depan, harapnya. Kepala SMKN 9 Makassar Drs. Muhiding, M.Si, sebagai salah satu peserta dalam “pernikahan massal” ini mengatakan bahwa kami siap melakukan “action berhubungan intim” dengan DUDIKA maupun Politeknik dalam memajukan pendidikan vokasi sehingga melahirkan anak-anak yang kompeten di SMKN 9 Makassar, kami mengharapkan Bapak Kepala BPPMPV-KPTK Gowa dan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dapat mengawal dan senantiasa memonitoring perkembangan kerja sama ini, semoga dengan pernikahan ini, kami akan mengandung, melahirkan dan mengasuh anak-anak pemimpin dunia yang memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta memiliki jiwa wirausaha yang tangguh, kuncinya. # panca wardana