Budaya & Sastra

SABAR

Cerpen Oleh :  M. Hayat N. Tadjo.Wakasek Humas dan Industri, UPT SMKN PK 7 Pinrang

Sabar itu  menenangkan jiwa, Ikhlas itu mendamaikan hati, ke 2 Kata ini mengajarkan Aku  arti memahami.

Hari ini Kamis, Tanggal 14 Oktober 2021, Tepat pukul 07.30 wita, Aku kesekolah sejenak untuk  berikan tugas kepada peserta didik Kls X, yang harus mereka  kerjakan dan selesaikan tepat jam 09.00 karena setelah jam itu, mereka harus bersiap menerima materi selanjutnya dari guru yang lain.  Selanjutnya, Akupun bergegas ke area parkir untuk naik di mobil hitam Avanza DD 1070 DL, yang walaupun sudah tua tetap setia menemani Aku kapan saja Aku mau, tentunya setelah izin dari Pimpinan Aku.

Hari ini rencana kegiatan  Aku memang agak padat dan butuh  kesabaran, setelah meninggalkan lokasi sekolah, Akupun segera tekan pedal  gas yang secara perlahan menuju Kota Pare-Pare untuk mendaftarkan istri saya di Rumah Sakit Fatima, yang hari ini memang jadwalnya untuk Operasi Ringan.

Dalam perjalanan, sambil memegang kemudi, Aku mencoba menghibur diri Aku dengan mendengarkan musik via HP yang headsednya telah terpasang di kedua kupingku. Lagu  bertitel SABAR  yang dinyanyikan Merpati Band, Aku nikmati pagi itu, sebuah lirik “Aku Pernah Merasakan Sebuah Getirnya Cobaan” terdengar merdu dikupingku, belum sampai kelirik berikutnya, mobil yang kutumpangi mendadak berhenti, lebih kurang 200 meter arah masuk SMAN 4 Pinrang yang letaknya di daerah Karaballo Suppa.

Aku coba sabar menghadapi situasi ini, bagaimana tidak, jam sudah menunjukkan angka 10.05 wita sementara Aku harus segera sampai di RS FATIMA untuk mengambil nomor antrian.

Kuingat sahabatku ada yang berdomisili didaerah ini, ya…. Puang Ahmadi Ali, Anggota Polairud Polda Sulsel. Aku coba utak-atik nomornya di HP, Aku tak menemukan nama itu, kuhubungi sahabatku yang lain Brigpol Arsan Mubarak, juga Anggota Polairud Polda Sulsel yang jadi sejawat Aku di SMKN 7 Pinrang,  tak berselang lama Akupun mendapatkan nomornya.

Kulihat di WA,  nampak  centang dua  warna biru, ini artinya Puang Ahmadi Ali telah membaca chat Aku.  Tak berselang lama Sahabatku ini telah sampai di TKP.

Aku diajak ke rumah Beliau untuk sekedar berdiskusi, disaat santai menikmati secangkir kopi yang yang telah dihidangkan, Aku coba menghubungi sahabatku yang sekaligus pimpinanku, Bapak Abdul Kadir, Pak mungkin Aku telat kembali ke sekolah karena Aku harus perbaiki mobil Aku yang tiba-tiba mogok.

Saat Aku bersiap untuk berangkat, tiba-tiba Beliau datang ke tempat kami berdiskusi, beliau beri Aku semangat dan dukungan. Luar biasa menurut Aku, seorang pimpinan yang  jauh dari sekolah datang menemui Aku hanya sekedar memberikan semangat, inilah contoh seorang pimpinan yang layak ditauladani.

Kami bertiga  berdiskusi, akhirnya kusepakati untuk segera ke Pare mengganti KOIL mobil yang rusak, atas rekomendasi dari tukang servis mobil ( namanya Aku lupa ) yang telah dihubungi oleh Puang Ahmadi Ali sebelumnya.

Aku ke Pare dengan motor N-Max milik Puang Ahmadi, Bapak Abdul Kadir, juga bergegas kembali ke sekolah untuk memimpin pertemuan dalam rangka persiapan kegiatan workshop besoknya   dan  beberapa agenda penting lainnya, Beliau memang sangat disiplin, jarang sekali Beliau tidak berada di sekolah, kecuali ada tugas luar yang Beliau ikuti.

Jam sudah menunjukkan angka 10. 50, Hatiku mulai gundah, mungkinkah Aku mampu menyelesaikan misi Aku, memperbaiki Koil mobil dan mendaftar di Rumah Sakit Fatima ?, Dalam kondisi seperti ini, tentu dibutuhkan keikhlasan dan kesabaran  agar bisa menerima keadaan dengan lapang dada.

Tibalah Aku  di Toko servis, tertulis KING, yang menurut orang, adalah ahli masalah dinamo.

Setelah diperiksa dan dicek berulang-ulang oleh King, hasilnya bahwa Koil mengalami kerusakan.

King menjelaskan bahwa Koil gunanya untuk menunjang sistem pengapian. Fungsinya untuk mengubah tegangan listrik yang normalnya hanya 12 volt menjadi ribuan volt,  untuk dapat menciptakan lompatan bunga api pada celah  busi. Katanya kepada Aku. Akupun hanya mengangguk saja.

Setelah disepakati harga dan ongkos kerjanya, Akupun mempersilahkan King untuk memperbaikinya.

Aku selanjutnya ke Rumah Sakit Fatima dan Aku mendapat nomor antrian 43, yang berarti harus menunggu lagi sekitar satu jam, karena nomor yang sudah dipanggil untuk dilayani baru pada nomor urut 18.

Mungkin tak mudah  bisa sabar dan ikhlas dalam kondisi yang tak mengenakkan hati  dan pikiran seperti ini, namun dengan kesabaran dan keikhlasanku, membuat pikiranku kembali menjadi tenang.

Akhirnya tepat pukul 12. 05, nomor 43 terdengar disebut dan dipanggil oleh  petugas di bagian pemberkasan.

Setelah menyelesaikan segala administrasi yang dibutuhkan. Akupun bergegas ke tempat King untuk mengambil barang  yang sudah diperbaiki. Selanjutnya ke Toko Matahari di Jalan Pelita untuk membeli VanBel yang juga ikut rusak.

Tiba di lokasi mobil, nampak tukang servis dan Puang Ahmadi, setia menunggui Aku. Dalam waktu sekejap mobil sudah bisa dikendarai kembali.

Aku segera menelpon istriku dan memintanya untuk naik kendaraan umum, usai sholat dhuhur di Masjid Lappa-lappae, Suppa, istrikupun sudah tiba.

Setelah antri berjam-jam, Tepat pukul 20:26 wita,   akhirnya Istriku  berhasil dioperasi dengan selamat. Alhamdulillah Ya Allah,  ini adalah kebahagiaan dan keindahan dalam hidupku. Kujadikan sabar sebagai sahabat Aku dan Ikhlas sebagai penguat langkahku.

Wassalam. #

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda