SMAN 1 Pinrang Serius Mengawal PJJ
Memasuki bulan kedua semester genap, di bawah arahan Plt.Kepala SMAN 1 Pinrang,Drs.H Muhammad Syukur, semua guru mata pelajaran bekerja sama dengan wali kelas, Guru BK melakukan evaluasi hasil pembelajaran dengan mendatangkan orang tua siswa, terkhusus yang mengalami kendala dalam mengikuti proses pembelajaran.
Sebenarnya, kata HM Syukur, agenda pemanggilan orang tua siswa telah kami lakukan pada semester lalu. Karena proses pembelajaran daring ini akan sulit mencapai hasil maksimal tanpa kerja sama dengan orang tua. Olehnya itu, pihak sekolah mendatangkan orang tua siswa yang mengalami kendala dalam mengikuti pembelajaran yang didasari oleh laporan guru mata pelajaran. Ketidakhadiran saat meeting, tugas-tugas yang tidak dituntaskan. Kami ingin mendengar langsung dari orang tua mereka kira-kira kendala apa yang dihadapi. “Bahkan ada yang kami kunjungi langsung ke rumahnya, karena undangan dari sekolah tidak mendapat perhatian dari orang tua.” Ungkap Pak H.Syukur selaku Plt.Kepsek SMAN 1 Pinrang.
Diungkap juga oleh Dra.Hj.Saharia Mude, M.Pd selaku koordinator BK, dari pertemuan dengan orang tua siswa, beberapa masalah yang diungkap oleh mereka, akhirnya menemukan solusi. Ketidakaktifan siswa karena kendala kuota dan jaringan, oleh pihak sekolah difasilitasi untuk belajar di sekolah dengan memanfaatkan komputer dan wifi sekolah.
Dijelaskan juga oleh guru BK lain yang menangani langsung secara bertatap muka dengan orang tua siswa menyampaikan, beberapa siswa yang sudah ditangani menunjukkan perubahan yang signifikan. Termasuk menuntaskan tugas-tugas yang sebelumnya terabaikan, mulai aktif mengikuti pembelajaran meeting.
Sementara itu, orang tua siswa yang kebetulan hadir di ruang BK, yang namanya enggan disebut menyampikan rasa terima kasihnya kepada pihak sekolah atas perhatian yang ditunjukkan.” Saya selaku orang tua sangat berterima kasih atas pemanggilan ini. Sebelumnya saya tidak tahu kalau ternyata anak saya bermasalah dalam pembelajaran. Ke depannya akan saya pantau langsung anak saya dalam pembelajarannya.” Demikian diungkap oleh salah seorang orang tua siswa.
Diakui juga oleh orang tua siswa yang lain yang hari itu juga menghadiri undangan yang sebelumnya dikirimkan oleh BK,” Memang anak saya selama ini terkendala dengan media pembelajaran. Di rumah laptop hanya satu. Sementara anak saya ada tiga. Sedangkan HP-nya juga rusak, sehingga tidak dapat mengikuti proses pembelajaran,” tuturnya. ‘”Menangani kasus siswa yang bermasalah, terus kami laksanakan dengan menghadirkan orang tuanya.Kami berharap komunikasi yang intens antara guru mata pelajaran, wali kelas, dan BK bersama orang tua siswa akan terjalin lebih harmonis ke depannya,” lanjut Pak H.Syukur, yang saat masih menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan. ”Pembelajaran di masa pandemi ini, menuntut kerja sama semua pihak. Tanpa itu, rasanya mustahil mencapai hasil yang maksimal.” # baharuddin