Catatan Akhir Pekan di SMAN 7 Maros: Berikan Sanksi, Jika Tidak Shalat Berjamaah

Laporan : Budhi A.M. Syachrun (Wakasek Humas SMAN 7 Maros)

Ada hal yang menarik dan menyita perhatian di SMAN 7 Maros akhir pekan lalu. Peristiwa yang menarik itu seusai pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah di mushollah sekolah. Seusai shalat, Kepala UPT SMAN 7 Maros, Ridwan, langsung berdiri dan mengambil microphone untuk berbicara.

Dengan suara yang tegas dan keras, beliau memberikan penekanan khusus terhadap siswa yang tidak mengikuti shalat berjamaah. Dia pun meminta kepada siswa yang berada di dalam kelas, saat shalat berjamah untuk keluar dari kelas masing-masing.

Para siswa pun berhamburan keluar dan mendekati area mushollah. Dibantu oleh para guru dan staf, mereka  pun diminta berdiri di samping mushollah.”Pokoknya saya tidak mau lihat lagi, ada siswa yang berada dalam kelas saat shalat berjamaah. Kalau berhalangan bagi perempuan, tetap berada di aera mushollah. Tidak ada satu pun siswa yang di dalam kelas,” tegas Ridwan.

Dia pun menekankan kepada siswa terutama kelas XII untuk menjaga perilaku dan sikap. Karena menurutnya, percuma siswa mendapatkan nilai yang bagus jika tidak memiliki sikap dan moral yang baik. “Saya terbiasa dengan keras. Jika kalian tidak ikuti aturan, kita akan pecahkan rekor  kalau sekolah ini tidak meluluskan siswanya tahun ini,” tambahnya.

Dia pun meminta kepada semua siswa yang tidak ikut dalam shalat berjamaah, agar berjemur di tengah lapangan. Jumlah siswa yang dijemur itu lebih banyak dari siswa yang melaksanakan shalat berjamaah.

Dengan tegas dia pun meminta kepada semua siswa untuk berjanji, jika tidak akan melanggar keesokan harinya. ”Jika kalian tidak mau berubah, maka saya kan berikan sanksi lebih tegas lagi,” paparnya.

Sekitar 20  menit para siswa itu berada di bawah terik matahari. Setelah mereka sepakat dan berjanji di depan kepala sekolah, mereka pun membubarkan diri. Mereka langsung berpencar dan mengambil air wudhu, untuk melaksanakan shalat berjamaah. Mantan kepala sekolah PGRI Maros itu mengharapkan agar semua pihak, termasuk didalamnya kerjasama dengan semua guru untuk melaksanakan aturan yang ditetapkan. Jika tidak ada kerja sama menurut dia, maka mustahil program bisa terlaksana dengan baik.#