Lingkungan sekolah adalah semua hal yang ada di dalam dan sekitar lembaga pendidikan formal, baik berupa lingkungan fisik (gedung,
sarana, prasarana) maupun lingkungan sosial (guru, siswa, dan budaya sekolah) yang memengaruhi kegiatan belajar mengajar dan perkembangan murid. Lingkungan sekolah yang positif mendukung murid untuk merasa nyaman, aman, terlibat, dan dapat memaksimalkan potensi akademik serta sosialnya.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, program Mari Cinta Lingkungan Sekolah (MACAKKA) merupakan salah satu program dalam menciptakan kebersihan di SMKN 3 Soppeng yang sudah menjadi pembiasaan kepada murid setiap harinya untuk sejenak
memungut sampah pada pagi hari saat memasuki lokasi sekolah.
Dr. H.Settaraming,M.Si ,selaku kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Soppeng,Wajo dan Sidrap yang berkunjung di SMKN 3
Soppeng pada hari Selasa, 30 September 2025, memberikan apresiasi kepada
seluruh warga SMKN 3 Soppeng yang telah sadar akan kebersihan lingkungannya.
Hal ini terlihat pada lokasi School Mini Forest yang telah ditata dengan rapi, rindang dan hijau, sehingga memberikan suasana kesejukan saat berada di tempat ini. Pesan untuk warga sekolah adalah menjaga dan merawat kebersihan lingkungan sekolah terutama ruang kelas dan ruang kerja guru, ungkap dr. H.Settaraming, M.Si.
“Keberadaan school mini forest ( Hutan Mini
Sekolah) ini benar- benar di rasakan
manfaatnya baik bagi murid maupun bagi guru karena dengan lokasi lingkungan yang bersih suasana belajar mengajar yang tenang,nyaman dan segar akan tercipta. Tempat ini pula digunakan oleh guru untuk pembelajaran di luar kelas” kata Rini Andriani, S.Pd.,M.Pd
“Kebersihan di Sekolah adalah tanggung jawab warga Sekolah yang bersangkutan, tinggal bagaimana mereka memanejemenkan penjagaan kebersihan di sekolahnya jika kita memperdayakan anak-anak untuk sama-sama menjaga kebersihan sekolah, maka kita telah melakukan pembiasaan dan menanamkan sikap cinta kebersihan, anak-anak kita latih untuk menjadi peka dan peduli dengan kebersihan lingkungan” ujar Faisal,S.Pd., selaku penanggung jawab School
Mini Forest”. Beliau juga menyampaikan bahwa, School Mini Forest yang digagas merupakan sebuah hasil karya dari tim School Contes LONTARA yang telah berhasil meraih penghargaan dari RYCAM. RYCAMadalah sebuah inisiatif berbasis generasi muda yang bertujuan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan kerawanan pangan di Indonesia. Insyaallah pada bulan tanggal 1-3 Juli 2026 ,SMKN 3 Soppeng melalui Tim School Contest di undang menghadiri pertemuan pemuda di Bali.
Buhari,S.Pd.,M.Pd., menyampaikan bahwa penerapan MACAKKA sudah menjadi kegiatan rutin , diwujudkan dengan kegiatan kebersihan kelas dan lingkungan sekolah. Murid dilatih untuk disiplin menjaga
lingkungan, dan dibiasakan hingga dewasa mendatang, supaya terbiasa memeliharan
lingkungan sekitar dan tidak melakukan kegiatan negatif. Seperti membuang sampah sembarangan. Kegiatan ini juga secara tidak langsung melatih karakter Murid, Selain itu, Murid juga diajak membawa tanaman dari rumah dan menanam sendiri tanaman tersebut. Siswa juga yang merawat, menyirami, termasuk mengganti kalau ada tanaman yang mati,”
SMKN 3 Soppeng dituntut bukan hanya mencetak generasi yang menguasai teknologi tetapi juga mampu menjadi generasi yang berakhlak mulia dan generasi yang mandiri, Dengan gotong royong , di samping kebersamaan akan membiasakan murid bekerja keras karena setelah mereka di lingkungan masyarakat di harapkan untuk selaluh menjaga kebersihan dilingkungan masayarakat.
Pada kesempatan ini pula, Grecencia Dela, salah seorang mahasiswa KKN PPL UNM sangat terkesan akan adanya School Mini Forest di SMKN 3 Soppeng karena selain menjadi wujud penghijauan sekolah juga menjadi tempat belajar dan membaca sumber bacaan yang disediakan oleh perpustakaan MACCOLLI LOLOE SMKN 3 Soppeng.
“Tantangan belajar di sekolah adalah peluang untuk membuktikan potensimu.Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar teori, tapi juga tempat untuk belajar tentang kehidupan.”#ical
