Sekretaris Disdik Sulsel Bicara Tentang Program Kelas Terbuka di SMAN 10 Pangkep

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr. Andi Ibrahim, S. Pd. M. Pd menjadi narasumber dalam kegiatan In House Training tentang Program Kelas Terbuka, Model Pembelajaran Kelas Terbuka dan Penerapannya di Aula SMAN 10 Pangkep, Jl. Lekosewa, Batara Kec Labbakkang Kab Pangkep, Sabtu 1 Pebruari 2025.

Kepala SMAN 10 Pangkep, Imran, S. Pd. MM mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kesediaan bapak Sekretaris Disdik Sulsel yang saat ini menjadi Pelaksanaan Harian Kepala Dinas Pendidikan Sulsel dapat meluangkan waktunya untuk menjadi narasumber.
“Terima kasih kami ucapkan atas kesediaan meluangkan waktunya untuk membersamai kami,” ujar Imran.

SMAN 10 Pangkep yang mengelola SMA Terbuka saat ini memiliki siswa 502 orang dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 46 orang (ASN dan P3K) dan 8 orang non ASN.
SMAN 10 Pangkep, kata Imran, saat ini memiliki beberapa layanan pendidikan, baik di pulau, di daratan maupun di pegunungan.
Setidaknya, di pulau ada 6 tempat kegiatan belajar (TKB), dan 4 TKB di daratan, selain sekolah induk.

“Kami memiliki beberapa TKB di pulau dan daratan serta di pegunungan, terjauh ada di Pulau Doang-Doangan Lompo Kalmas, dengan waktu tempu 16 – 18 jam naik kapal rakyat,” tutur Imran.
Sekretaris Disdik Sulsel, Andi Ibrahim mengatakan, dalam sistem pendidikan Indonesia kita kenal 3 jalur, yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal. “Dan SMA Terbuka ini masuk dalam jalur formal,” ujar mantan pengembang model pembelajaran ini.
Ia mengatakan, proses pembelajaran di SMA Terbuka menekankan pada kemandirian peserta didik. Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri, mengatur waktu dan tempat belajar yang sesuai. Namun, mereka tidak belajar sendiri sepenuhnya. SMA Terbuka menyediakan tutor atau guru yang dapat dihubungi secara daring atau tatap muka untuk membantu peserta didik dalam memahami materi, mengerjakan tugas, atau berdiskusi.

“Jadi sistem pembelajarannya fleksibel dan terbuka,” ujarnya.
Andi Ibrahim mengapresiasi SMAN 10 Pangkep yang mampu melayani peserta didik yang tidak terlayani di sekolah reguler di beberapa pulau dan pegunungan. Karena itu, Andi Ibrahim yang telah berpengalaman menangani anak-anak putus sekolah di daerah terpencil mengharapkan SMAN 10 Pangkep dapat meningkatkan pelayanannya, membentuk jadwal guru kunjung atau tutor, mempersiapkan materi pembelajaran, termasuk jurnal untuk peserta didik.

Siswa SMAN 10 Pangkep, selain belajar secara reguler di Labbakkang (sekolah reguler), juga tersebar di beberapa pulau dan daratan, antara lain di pulau Doangan Lompoa Kalmas, Pulau Barrang Caddi, Pulau Badi, Dewakkang, Taraweang, nuga yang ada di daratan dan pegunungan, yaitu Balocci, Minasate’ne dan Batara.# muasri