Penguatan Literasi dan Numerasi di SLB 1 Makassar

Penguatan Literasi dan Numerasi yang dilaksanakan di Aula Handayani SLB 1 Makassar Senin Tanggal 1 Oktober 2024 pukul 08.00 sampai selesai dibuka Langsung oleh Kepala Bidang Pendidikan Khusus Sary Diana Muallim, S.Sos.,MM. Dalam kegiatan tersebut hadir pula Pengawas Pembina SLB 1 Makassar, Komite serta seluruh stackholder SLB Negeri 1 Makassar.
Sary dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan mampu mengelola sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Selain itu, gerakan penguatan pendidikan karakter dan gerakan literasi dan numerasi diharapkan menjadi pintu masuk dan kunci utama bergeraknya reformasi berbagai sektor pendidikan dan kebudayaan baik di satuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Sary mengajak seluruh stackholder yang ada sekolah ini harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan. Guru, orangtua dan peserta didik menjadi tripusat penguatan pendidikan dan kebudayaan nasional.
Sebab menurutnya, peran ketiganya sangat penting dalam mendorong anak didik mewujudkan cita-cita pendidikan nasional. Kita semua harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki/meningkatkan kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi anak-anak Indonesia.
Untuk merangsang minat para peserta didik agar menjadi seorang pembaca sepanjang hayat, saya juga menghimbau seluruh peserta didik, guru dan orang tua agar turut mensukseskan program gerakan literasi sekolah. Program ini merupakan gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif dari berbagai elemen.
Sebelum mengakhiri sambutannya Sary tak lupa menyampaikan bahwa upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca setiap pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
Gerakan ini juga diharapkan mampu menggerakkan semua warga sekolah, pemangku kepentingan, untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. Dengan kata lain, mari kita gunakan semua potensi yang dimiliki untuk terus menumbuhkan lingkungan dan suasana sekolah yang menantang sekaligus menyenangkan. Mari kita kembangkan budaya sekolah yang menumbuhkan kemampuan utuh setiap murid. Tak hanya pada aspek akademik dan literasi dasar, namun juga perhatian pada aspek nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya, serta aspek kepemimpinan, berpikir kritis, berkomunikasi efektif, berkreasi dan bekerja sama. Anak-anak Indonesia akan berhadapan dengan tantangan yang berbeda dari generasi gurunya, maka anak-anak Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan kemampuan yang relevan dengan tantangan jamannya.#Ocha PK