Prof Jufri Beraudiensi Pengurus ABKIN dan MGBK di Ruang Kadisdik
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog meneneri Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) Sulsel dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) untuk audiensi di Ruang Kerja Kadisdik Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar, Kamis (5/11).
Hadir mendampingi Kadisdik Sulsel, Sekretatis Disdik Sulsel, H Hery Sumiharto, SE.M.Ed, Kepala Bidang Pembinaan SMA, H Sabri, SPd.MPd, Kepala Bidang Pembinaan SMK, Dra Hj Andi Ernawati, MPd.
Rombongan ABKIN dan MGBK dipimpin Ketua ABKIN, Dr Abdullah Sinring, MPd didampingi Sekrtaeris ABKIN, Dr Farida Aryani, MPd, turut hadir Ketua MGBK SMA Kota Makassar, Jagus, SPd, Ketua MGBK SMK Kota Makassar, Ikbal, SPd, Ketua MGBK Pangkep, Drs Andi Ilham Usman serta pengurus inti ABKIN, Erni Marlina, SPd.MPd, Saniasa, SPd.MPd, Putra Jaya, SPd.MPd dan Sinta Nurul Oktaviana Kasim, SPd.MPd.
Ketua ABKIN Sulsel, Abdullah Sinring mengucapkan banyak terima kasih atas waktu dan kesempatan Kadisdik Sulsel yang meluangkan waktunya untuk menerima audiensi di sela-sela kesibukan yang padat.
Abdullah Sinring mengemukakan, ABKIN merupakan asosiasi profesi yang bertujuan untuk menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan dengan jalan memberikan sumbangan pemikiran dan menunjang pelaksanaan program yang menjadi garis kebijakan pemerintah serta mengembangkan dan memajukan bimbingan dan konseling sebagai ilmu dan profesi yang bermartabat dalam rangka menyiapkan SDM yang berkualitas tinggi.
ABKIN bersama MGBK, kata Abdullah Sinring, mohon petunjuk dan arahan dari Kadisdik Sulsel terkait pengembangan profesi bimbingan dan konseling serta layanan BK di sekolah.
Kadisdik Sulsel Prof Jufri juga mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan pengurus ABKIN dan MGBK. Ia menyambut baik keinginan pengurus ABKIN dan MGBK yang ingin bersinergi dengan Disdik Sulsel.
Apalagi, kata Prof Jufri, guru BK sangat dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan di Sulawesi Selatan. “Kita di Sulsel sangat kekurangan guru BK, bahkan ada sekolah tidak ada guru BK sama sekali. Padahal kehadirannya sangat dibutuhkan,” ucap Prof Jufri.
Kondisi yang sering terjadi di lapangan, karena tidak ada guru BK, maka guru BK diambil dari guru mata pelajaran, seperti guru agama, guru olahraga dan lainnya. Padahal menurut Prof Jufri sesungguhnya hal tersebut tidak diharapkan, karena bisa justru melakukan praktek-praktek penanganan siswa yang tidak sesuai dengan prinsip kerja petugas BK. “Diharapkan guru BK di sekolah harus diangkat dari alumni bimbingan dan Konseling,” tegas Prof Jufri. # muasri