Sekretaris Disdik Sulsel Terima Anggota Komisi I DPRD Luwu Untuk Koordinasi Program
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Andi Ibrahim, S. Pd. M. Pd menerima Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Luwu di Aula Prof Ahmad Amiruddin Disdik Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Makassar, Jumat (8/3 2024).
Hadir mendampingi Sekretaris Disdik Sulsel, Pengelola Aset Disdik Sulsel, Rahmat Jumakir, SE.
Anggota Komisi I DPRD Kab Luwu yang dipimpin langsung Ketua DPRD, Rusli Sunali, S. P, hadir pula Wakil Ketua II DPRD Luwu, Erwin Barabba, SH.MH, dan 11 orang anggota DPRD Luwu lainnya.
Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali mengatakan, kunjungan kami ini dalam rangka konsultasi/koordinasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada sekolah SLTA yang dianggarkan di Kabupaten Luwu.
“Kedatangan kami, sekaligus membawa aspirasi masyarakat, termasuk siswa SMA, SMK yang ada di daerah kami, di Kabupaten Luwu,” ujar Wakil Ketua II DPRD Luwu, Erwin Barabba.
Menurutnya, ada sejumlah sekolah (SMK, SMK) di Kabupaten Luwu yang masih membutuhkan bantuan, terutama Ruang Kelas Baru (RKB) dan juga Komputer. Komputer, katanya, sangat mendesak karena untuk dipergunakan ujian. “Sekarang jamanya ujian online khan,” ujarnya.
Hal lain yang dilaporkan sebagai aspirasi masyarakat Luwu adalah menghadirkan pendidikan berkualitas. Ia menyesalkan kebijakan pemerintah yang menghapus sekolah unggulan, padahal menurutnya masih dibutuhkan.
Dulu, kata Erwin Barabba, Luwu punya sekolah unggulan, namanya SMA Kamanre, setelah bergabung dengan Provinsi Sulsel statusnya dihapus. Ia mengharapkan Pemprov Sulsel dapat menghadirkan kembali sekolah unggulan atau semacam sekolah boarding.
Sekretaris Disdik Sulsel, Andi Ibrahim mengucapkan terima kasih dan apresiasinya atas kunjungan dan laporan tentang kondisi pendidikan di Kabupaten Luwu, khususnya jenjang SMA, SMK.
Andi Ibrahim mengatakan, pembubaran sekolah unggulan adalah kebijakan pemerintah pusat. Saat ini, katanya, tidak ada lagi sekolah unggulan. Semua sekolah adalah sekolah unggulan. Kendati demikian, ia tidak menyangkal masyarakat masih melabelkan sekolah tertentu sebagai sekolah unggulan.
“Sekolah itu, unggul kalau memiliki SDM unggul, sarana prasarananya lengkap, inputnya unggul, diproses dengan baik, pasti luarannya juga unggul,” papar mantan Penanggung Jawab Guru Penggerak Sulsel ini.
Karena itu, lanjutnya, pemerintah saat ini berupaya melengkapi sarana prasarana pendidikan, kita mulai dengan SDMnya, gurunya. Sekarang sudah banyak guru penggerak, Pemprov Sulsel juga telah mengadakan guru P3K terbanyak di Indonesia. Lalu kurikulumnya. Bulan ini, Kurikulum Merdeka akan diresmikan menjadi kurikulum nasional. “Semua upaya ini ujung adalah memperbaiki pendidikan menjadi unggul,” ucapnya.#muasri