Andi Ibrahim: Guru Sulsel Lega, Beban Mengajar Berkurang

Mulai tahun 2025, para guru di Sulawesi Selatan khususnya, dan Indonesia umumnya, bisa bernapas lega. Beban mengajar 24 jam tatap muka yang selama ini menjadi kewajiban, kini telah dihapuskan. Kebijakan baru ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, dan ditegaskan kembali oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Andi Ibrahim, M.Pd.
Hal ini disampaikan Andi Ibrahim saat memberikan pengarahan kepada para guru SMAN 11 Bone, Selasa (14/1). Menurutnya, guru kini memiliki fleksibilitas lebih dalam memenuhi beban kerja 24 jam. Selain mengajar, mereka dapat mengikuti pengembangan profesi, aktif di organisasi profesi, atau berkontribusi dalam kegiatan sosial.

“Dengan kebijakan ini, diharapkan guru dapat lebih fokus pada pengembangan diri dan kualitas pembelajaran di kelas,” ujar Andi Ibrahim.
Hadir mendampingi Sekretaris Disdik Sulsel, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Kab. Bone, Muhadisa, S.Pd.
Absensi Digital, Langkah Maju Pendidikan
Kunjungan kerja Sekretaris Disdik Sulsel ke SMAN 11 Bone tak hanya sebatas memberikan pengarahan. Beliau juga meresmikan penggunaan absensi berbasis digital di sekolah tersebut. Kepala SMAN 11 Bone, Andi Syamsuri Alamsyah, menyambut baik inovasi ini. Ia berharap absensi digital dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan data kehadiran siswa dan guru.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di SMAN 11 Bone. Absensi digital ini adalah salah satu langkah konkret kami dalam mewujudkan hal tersebut,” ungkap Andi Syamsuri.

Harapan Baru untuk Pendidikan Indonesia
Penghapusan kewajiban mengajar 24 jam tatap muka dan penggunaan absensi digital merupakan angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kebijakan-kebijakan seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru.
Dengan beban kerja yang lebih ringan, diharapkan guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran yang menarik dan efektif. Selain itu, absensi digital juga dapat mempermudah dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja guru dan siswa.#muasri