Berita

Ketika Kadis Pendidikan Sulbar Curhat di Hadapan Prof Jufri

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Prof Dr Gufran Darma Dirawan, ST.M.EDM mengaku beruntung memiliki sahabat, yang betul-betul sahabat sejati.

Sahabat sejati, menurut versi Prof Gufran adala sahabat ketika kita ditimpa musibah dia datang. Dan kedatangannya sungguh memberi keberkahan. Itulah yang dialami Prof Gufran ketika Sulawesi Barat dilanda musibah gempa bumi, 15 Januari 2021.

Sejumlah teman, sahabat dan kerabat Prof Gufran memberi simpati. Ada yang datang langsung, ada pula yang memberi kabar dan dukungan, baik secara moril maupun materil.

“Terus terang, kami sangat beruntung, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan terjun langsung memberikan keberkahan buat kami,” tutur Prof Gufran di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog saat menerima bantuan dari keluarga besar Disdik Sulsel, di ruang kerjanya, Disdikbud Prov Sulbar Jl Abd. Malik Pattana Endeng Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Mamuju, Sabtu (3/7 2021) lalu.

Untuk kesekian kalinya, Prof Gufron kembali menerima bantuan dari keluarga besar Disdik Sulsel. kali ini, bantuan yang diterima adalah paket perlengkapan sekolah buat siswa berupa, tas, buku tulis, pulpen, penggaris, masker dan handsaniteizer sebanyak 3000 paket.

Antara Prof Gufran dan Prof Jufri memang satu almamater; UNM. Dan dua sosok ini memang sejak lama sudah saling kenal dan bersahabat. Tapi lebih dari itu, kata Prof Gufran, Sulbar adalah saudara muda dari Sulsel. “Sebagai kakak yang baik, tentu sangat memperhatikan adiknya,” kelakar Prof Gufran di hadapan Prof Jufri yang saat itu juga turut hadir Sekretaris Disdik Sulsel, H Hery Sumiharto, SE.M.Ed, juga ada Kasubag Keuangan, Sugralis, SE.MM dan Kasubag Tata Usaha, PTIKP, Rudy Hariyono, SE.MM.

Enam bulan berlalu, sejak pertama kali goncangan gempa dasyat melanda Mamuju dan Majene, kini daerah Manakarra sedang berbenah. Pembenahan dilakukan di mana-mana, termasuk di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar.

“Saya kira Prof Jufri saat mengantar bantuan ke sini menyaksikan kondisi bangunan ini, berantakan, tak bisa ditempati. Tapi alhamdulillah setelah diperbaiki, sudah bisa dipergunakan Kembali,” tutur Prof Gufran.

Prof Gufran mengatakan, sebenarnya, gempa di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar bukan satu kali, tapi tiga kali.

Gempa pertama, kata Prof Gufran, adalah gempa terperiksanya lebih 120 kepala sekolah karena kasus tipikor sehingga Disdikbud ini sempat guncang. “Akhirnya ada tiga orang terpaksa masuk ‘disekolahkan’,”.

Gempa kedua, lanjut Prof Gufran, yaitu terjadi pembenahan yang sangat luar biasa di Dinas Pendidikan dengan adanya mutasi besar-besar di lingkup Pemprov Sulbar. Saya waktu itu menerima lebih 21 orang pejabat baru (diganti, red), di antaranya 5 kepala bidang dan satu sekretaris.

Dan gempa sesungguhnya, kata Prof Gufran, 3 hari setelah ‘gempa kedua’, betul-betul mengguncang karena di antara kami, tidak ada yang siap waktu itu.

Hikmah di balik musibah gempa ini akhirnya membangun sebuah kekuatan baru. Prof Gufran meyakini, pada setiap kehancuran, selalu ada kebangkitan-kebangkitan baru. Dalam pendidikan karakter kita, seperti yang selalu dialami orang-orang tua kita dulu, selalu mengalami kesulitan dulu baru mendapatkan hikmah setelahnya itu.

Banyak hal luar biasa telah dialami Prof Gufran pasca gempa. Ada peningkatan kualitas pendidikan yang signifikan. Kini tidak lagi berada di buncit. Tapi sudah bergerak dari urutan 34 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Semua ini berkat doa dan dukungan dari sahabat saya ini, yang betul-betul mendukung kami.

Bapak bisa bayangkan, kata Prof Gufran, ada 3 ton beras setiap bulan dikirim dari Sulsel untuk kami di Sulbar, mulai April, Mei dan Juni. Bantuan beras dari keluarga besar Disdik Sulsel ini kami salurkan kepada teman-teman warga Disdikbud Sulsel, terutama PTT (honorer) karena kami tidak bisa bayar gaji mereka. Jadi kami subsidi beras.

Prof Jufri memang telah bersepakat dengan Prof Gufran untuk memberikan bantuan secara bertahap, sesuai kebutuhan. Bantuan dari warga Disdik Sulsel dikoordinir secara baik oleh Disdik Sulsel Foundation.

Penyerahan bantuan kemanusiaan korban gempa bumi pertama dilakukan di Kantor Disdik Sulsel, Kamis 21 Januari 2021, dan diterima langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Prof Gufran. Selain uang tunai, Prof Gufran juga menerima bantuan berupa beras, mie instan, selimut dan obat-obatan.

Bantuan kedua untuk korban gempa Sulbar diserahkan di Mamuju Sulbar, dua hari setelah penyerahan pertama, tepatnya Sabtu 23 Januari 2021 di kompleks perkantoran Gubernur Sulbar. Prof Jufri  menyerahkan uang tunai ratusan juta rupiah dan membawa 7 truk bantuan bahan pangan dan obat-obatan.

Prof Gufran sangat terharu dan berulang kali mengucapkan banyak terima kasih tak terhingga atas bantuan teman-teman dari Sulawesi Selatan. bantuan tersebut menurutnya sangat berarti bagi masyarakat di Mamuju, Majene dan Sulbar pada umumnya. “Sekecil apapun bantuannya sangat berarti bagi kami,” tutur Prof Gufran.

Disdik Sulsel juga telah memberi bantuan pemulihan mental korban gempa, khusunya bagi anak-anak dan pelajar korban gempa dengan menurunkan tenaga ahli trauma healing ke pelosok daerah gempa Sulbar dengan bekerjasama dengan Sunshine Foundation.

Disdik Sulsel juga melibatkan Sunshine Foundation dalam penyaluaran bantuan 3000 paket pendidikan untuk pelajar Sulbar, Sabtu 3 Juli 2021. # muasri

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda