Berita

Sekdisdik Andi Ibrahim Sebut Nilai Jual Guru Penggerak Mulai Istimewa

Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulsel  melaksanakan Lokakarya 3 Angkatan 10 bagi 56 calon guru penggerak  (CGP) yang dilaksanakan di SMKN 1 Selayar, Jalan Pahlawan No 3, Benteng Utara, Kec Benteng, Kab Kepulauan Selayar, Sabtu (13/72024).

Turut hadir dalam Lokakarya 3 ini, Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Sulsel Dr Andi Ibrahim, S.Pd, M.Pd, Kepala Cabang Dinas (Kacabdisdik) Wilayah VI Selayar Usman, SPd, MPd, Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kab Selayar Iskandar, S.Pd, M.Pd, dan beberapa perwkilan dari BBGP Sulsel.

Sekdisdik A Ibrahim mengakui, kalau awal kehadiran kehadiran guru penggerak sangat terasa kurangnya daya dukung dari pemerintah setempat, namun saat ini mulai nampak dan terasa daya dukung dari pemerintah daerah.

“Seiring dengan berjalannya waktu, guru penggerak sekarang ini ‘nilai jualnya’ sudah mulai istimewa di ‘mata’ pemerintah daerah. Karena selain bisa menjadi kepala sekolah (Kepsek), juga bisa menjadi pengawas sekolah,” ungkap A Ibrahim yang saat ini masih menjadi  Tim Teknis Guru Penggerak Sulsel ini.

A Ibrahim berharap kepada para guru penggerak, agar dalam melaksanakan proses belajar mengajar menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Gunakan model pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi, kata Andi Ibrahim, memakai teknik instruksional yang berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai kebutuhan mereka.

Kebutuhan itu, dapat beupa pengetahuan yang ada, gaya belajar, minat dan pemahaman terhadap mata pelajaran. Pada dasarnya,  model pembelajaran inu memungkinkan setiap guru bertemu dan berinteraksi dengan siswa pada tingkat yang sebanding dengan timgkat pengetahuan mereka, dan selanjutnya menyiapkan preferensi belajar mereka (siswa).

A Ibrahim mengingatkan kepada seluruh 56 Calon Guru Penggerak, kalai sekarang ini tidak boleh lagi ada siswa yang tinggal kelas karena tidak ikut ujian karena malas atau alasan lainnya. “Di sinilan tugas dan fungsi guru, harus berupaya dengan menggunakan berbagai strategi dan metode pembelajaran dengan melibatkan orangtua dan masyarakat agar anak tetap naik kelas, karena siswa yang duduk di depan itu belum tentu berhasil, bisa saja siswa yang duduk di belakang yang ‘tukang pukul’ yang berhasil,” jelas Sekdisdik A Ibrahim. #Haris

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda