Berita

MKKS SMK Swasta Curhat ke Kadisdik Sulsel. Berikut curhatnya…..

Pengurus Musyawara Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Makassar melakukan kunjungan silaturahmi ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. mereka diterima Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi,MPsi,Psikologi di ruang kerjanya, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, Rabu (16/9).

Hadir mendampingi Kadisdik Sulsel, Sekretaris Disdik Sulsel, H. Hery Sumiharto, dan Kepala Bidang Pembinaan SMK, Dra. Hj. Andi Ernawati, MPd.

Kedatangan pengurus MKKS SMK Swasta Kota Makassar disambut hangat Prof Jufri, bahkan guru besar UNM ini mengaku kedatangan MKKS SMK Swasta ini menjadi energi baru baginya.

Ia ingin mengetahui seperti apa atmosfir sekolah swasta sekarang. Sebab sebelum terangkat jadi dosen, Prof Jufri pernah merasakan bagaimana rasanya mengajar di sekolah swasta. Kurang lebih setahun mengajar di SMA Athira Makassar sebagai guru Bimbingan dan Konseling (BK).

Sekretaris MKKS SMK Swasta Makassar, Makmur Hatta yang bertindak sebagai juru bicara mengaku sangat senang dan bangga atas kesediaan Prof Jufri menerima rombongan MKKS SMK Swasta.

Kedatangan kami, kata Makmur Hatta, ingin melakukan sinergitas dengan Dinas Pendidikan Prov. Sulsel. sebab selama ini katanya, terkesan sekolah swasta dianaktirikan.

Sebagai pimpinan baru, lanjut Kepala SMK Army Putra ini, kita harapkan adanya sinergitas dengan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sulsel yang baru.

Sejumlah Kepala SMK swasta yang masuk pengurus inti MKKS SMK Swasta Makassar yang ikut audiensi, seperti Kepala SMK Darussalam, Kepala SMK Tritunggal 45, Kepala SMK Perintis Nusantara, Kepala SMK Pelayaran Katangka, Kepala SMK Mega Resky.

Ketika diberi kesempatan memperkenalkan diri satu per satu, mereka malah curhat, mengungkapkan semua permasalahan dialami selama ini.

Kepala SMK Darussalam, Noor Alamsyah misalnya, ia mengeluhkan tidak adanya perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta. “Tiga tahun terakhir ini, kami belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah,” ucapnya.

Bahkan Kepala SMK Perintis Nusantara dengan nada tinggi mengungkapkan kalau sekolah sejak berdiri belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Karena itu, Kepala SMK Tritunggal 45, H. Aharuddin mengharapkan kepada Kadisdik Sulsel untuk memperhatikan SMK Swasta, ia menginginkan berlaku adil, tidak membedakan SMK negeri dengan SMK swasta.

Setiap ada kegiatan pengurus MKKS SMK Swasta dilibatkan, apalagi menyangkut peningkatan kompetensi, baik untuk guru maupun kepala sekolah.

Bahkan Noor Alamsyah dan Makmur Hatta minta Kadisdik Sulsel untuk mengawinkan antara SMK Negeri dengan SMK Swasta dalam satu kepengurusan MKKS SMK, tidak ada MKKS SMK swasta dan MKKS SMK negeri.

Bahkan yang paling disoroti adalah masalah penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang terkesan didominasi sekolah negeri.

Aharuddin menilai dengan tidak adanya pembatasan dalam PPDB, banyak sekolah swasta kekurangan siswa. Bahkan kekurangnya tidak tanggung hingga mencapai 200 persen, kata Kepala SMK Mega Resky.

Masalah kekurangan siswa baru telah dirasakan Kepala SMK Pelayaran Katangka Munafri sejak tahun lalu, apalagi tahun ini bersamaan dengan munculnya pandemi covid-19. “Saya sering katakan kepada teman-teman bahwa kalau saya yang punya sekolah, sudah lama saya jual. Sebab sudah tidak sebanding biaya operasional dengan dana yang masuk,” tutur Munafri Papsi.

Aharuddin mengusulkan dalam penerimaan siswa baru berikut, sebagainya sekolah swasta juga dimasukkan ke dalam system PPDB, sehingga masyarakat juga bisa langsung memilih sekolah swasta dalam sistem PPDB, mungkin bisa menjadi pilihan ketiga setelah pilihan pertama dan kedua sekolah negeri. # muasri

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda