SMAN 10 Maros Gelar Karya Penguatan Nilai Karakter Berbasis Seni, Andi Ibrahim: “Dulu Dunia Tidak Selebar Daun Kelor, Sekarang Dunia Selebar Daun Kelor”
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Andi Ibrahim, S. Pd. M. Pd membuka secara resmi kegiatan Gelar Karya Penguatan Nilai-Nilai Karakter Berbasis Kreasi Seni (Presisi) UPT SMAN 10 Maros, di kompleks SMAN 10 Maros, Simbang, Maros, Jumat (17/11 2023).
Nampak hadir, Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Irvan AB, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I (Maros-Makassar), Asqar, SE. MM. Juga hadir Kepala Seksi SMA Cabdis Wil. I, Dra. Andi Karmila, Kasi SMK Cabdis Wil. I, Hamrang, S. Pd. MM, Ketua MKKS SMA Kab Maros yang juga Kepala SMAN 3 Maros, Drs. Kencang Pawawoi, MPd, Ketua Komite dan sejumlah orang tua siswa.
Andi Ibrahim mengucapkan selamat dan sukses kepada Kepala sekolah, guru-guru dan siswa SMAN 10 Maros sekaligus memberi apresiasi yang luar biasa.
Mantan Penanggung Jawab Guru Penggerak Sulsel ini mengatakan, Presisi berupaya untuk menerjemahkan pandangan KI Hajar Dewantara ke dalam konteks dimana nilai-nilai kearifan budaya lokal berinteraksi intensif dengan beragam budaya dari belahan dunia akibat dari cepatnya perkembangan teknologi digital. Walaupun perkembangan teknologi terus berkembang dan pengaruhnya begitu besar terhadap para pelajar, tetapi diharapkan siswa-siswi tetap mempunyai karakter Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
“Dulu sering kita dengar Dunia tidak selebar daun kelor, sekarang dunia sudah selebar daun kelor,” tutur Doktorl Ilmu Pendidikan UNM ini.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Irvan AB juga mengaku kagum sekaligus bangga atas kegiatan digelar hari ini.
“Ini luar biasa, kegiatan yang dilaksanakan ini menonjolkan aspek karakter. Saya memberi apresiasi dan penghargaan, selamat,” tegasnya.
Kepala SMAN 10 Maros, Hj. Rosdiana, S.Pd. M. Si mengatakan, presisi merupakan program dari Kemendikbudristek bekerjasama dengan SMAN 10 Maros.
Presisi, kata Rosdiana, adalah model pembelajaran kontekstual berbasis proyek, diharapkan peserta didik dapat menghasilkan karya seni untuk penguatan karakter. “Tujuan Presisi adalah menjadikan kearifan njlai-nilai seni budaya lokal sebagai sumber pembelajaran untuk penguatan karakter siswa mandiri,” ujarnya. Katanya, baru tiga sekolah pelaksana presisi yang mewakili Sulawesi Selatan, yaitu SMAN 3 Maros, SMAN 10 Maros dan SMAN 14 Maros.#muasri