Gelar Karya P5 SMAN 6 Makassar Sukses Ditengah Hujan Lebat

Hujan lebat yang melanda Kota Makassar hari ini, Jumat (20/12 2024) tidak mengurangi semarak dan kelancaran pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 6 Makassar.
Sejak pagi, siswa SMAN 6 Makassar menerobos hujan dengan alat pelindung seadanya. Ada yang menggunakan payung, mantel bahkan ada menggunakan karton sekedar menutupi kepalanya dari terpaan hujan.

Sementara siswi yang telah memakai pakaian adat dengan riasan yang cantik, sebagian besar diantar oleh orang tuanya dengan mobil, dan juga ada yang naik bentor.
“Luar biasa anak-anak kita semangatnya mengikuti P5 ini,” komentar, Agus, salah seorang tenaga pengajar SMAN 6 Makassar.
Ketua panitia pelaksana, Faisal Noer Mayong mengatakan, Gelar Karya P5 SMAN 6 Makassar mengambil tema, Kearifan Lokal (Pelestarian Warisan Budaya di Sulawesi Selatan) dan Kewirausahaan (Mewujudkan Generasi Muda Berjiwa Wirausaha dengan Digital Entrepreneurship Bidang Kuliner).
Ia juga melaporkan bahwa Gelar Karya ini merupakan hal pertama dilaksanakan di SMAN 6 Makassar.

Dikemukakan, SMAN 6 Makassar baru tahun ini menerapkan kurikulum merdeka (mandiri belajar) dan dimulai untuk kelas X.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Andi Ibrahim, S. Pd. M. Pd yang membuka Gelar Karya P5 SMAN 6 Makassar ini mengatakan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, selain peningkatan kompetensi anak-anak kita, juga diberikan keterampilan dan pembentukan karakter.
Dalam P5, kata Andi Ibrahim, yang perlu menjadi perhatian adalah enam dimensi P5, yang merupakan fondasi yang membentuk karakter dan kompetensi siswa. “Keenam dimensi ini saling terkait dan membentuk pribadi yang utuh serta siap menghadapi tantangan masa depan.

Usai memberikan sambutan, Andi Ibrahim yang didampingi Kepala SMAN 6 Makassar, Bunyamin, S. Pd. M. Si meninjau stand pameran kuliner siswa SMAN dengan berbagai hasil karya siswa.
Anak-anak kita, kata Bunyamin, dalam proyek ini, tidak hanya dilatih keterampilan dalam memasak, tapi juga memupuk kreatifitas, jiwa wirausaha, dan tentunya memperkaya khasanah kuliner nusantara.

“Kegiatan ini mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk kuliner yang unik dan bernilai jual,” ujar Bunyamin.# muasri