Prof Jufri Beri Penguatan Pendidikan Karakter Pada Siswa SMAN 14 Bone
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog memberikan penguatan Pendidikan Karakter bagi peserta didik UPT SMAN 14 Bone melalui virtual di ruang e-Panrita Disdik Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Makassar, Selasa (30/3).
Kegiatan ini diikuti segenap warga SMAN 14 Bone, juga turut serta mengikuti adalah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III, Drs. Andi Syamsul Alam, MPd.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Jufri mengaku senang dan bangga bisa bertemu dengan warga SMAN 14 Bone lewat virtual. Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala UPT SMAN 14 Bone yang telah mengundang dan memberikan kesempatan bertemu dan bertatap muka lewat virtual.
Prof Jufri mengatakan, pendidikan karakter telah menjadi program nasional, dan juga menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pendidikan saat ini, kata Prof Jufri, mengalami banyak tantangan. Baik tantangan dari dari luar (global) maupun dari dalam.
Tantangan itu misalnya, optimalisasi pengembangan potensi siswa secara harmonis melalui keseimbangan olah hati (etik), olah piker (literasi), olah rasa (estetik), dan olahraga (kinestetik). Tantangan lain yang dikemukakan Prof Jufri, adalah besarnya populasi siswa, guru dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara tantangan globalisasi bisa diatasi dengan memperkuat kemampuan beradaptasi terhadap perubahan melalui penumbuhan nilai-nilai religiustas dan kearifan lokal bangsa. Tantangan lain, yaitu terbatasnya pendampingan orang tua, jadi, kata Prof Jufri, perlu peningkatan kualitas hubungan orang tua dengan anak di rumah dan lingkungan keluarga.
Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur, keterbatasan sarana dan prasarana sekolah, aksesbilitas dan sarana transportasi ke sekolah, sehingga PPK perlu diimplementasikan bertahap.
Prof Jufri mengatakan, system penguatan pendidikan karakter melalui tahapan, yaitu input, proses dan output.
Tahapan input, yaitu pengintegrasian tri pusat pendididikan dengan intrakurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler di sekolah. Kemudian menjadi penguatan nilai-nilai karakter yang diproses dengan olah hati (etika), olah piker (literasi), olah karsa (estetika) dan olahraga (kinestika) sehingga melahirkan Generasi Emas 2045 dengan dibekali keterampilan abad 21.
Apa itu keterampilan abad 21? Menurut Prof Jufri, keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa, antara lain kualitas karakter, yaitu bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis, seperti riligius, nasionalis, mandiri, integritas, gotong royong, toleransi, tanggung jawab, kratif, dan peduli lingkungan. Keterampilan kedua, yaitu bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari, misalnya literasi baca tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi komunikasi, literasi financial, literasi budaya dan kewarganegaraan, dan keterampilan abad 21 ketiga adalah kompetensi, yaitu bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi. # muasri