LESTARIKAN BUDAYA BERPANTUN
Oleh: Muhammad Sultan, S. Pd (Guru SMAN 5 Bulukumba Sulawesi Selatan)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait terdiri atas empat baris dengan sajak (a-b-a-b).
Pantun yang sering dijumpai di Indonesia memiliki dua struktur yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah bagian awal pantun yang terletak pada baris 1 dan 2. Sampiran berfungsi untuk membentuk rima. Umumnya, sampiran tidak memiliki hubungan dengan isi pantun.
Ciri-ciri pantun yang pertama adalah pantun terdiri dari empat baris, setiap baris dari pantun terdiri dari minimal 8 suku kata, dan tidak boleh lebih dari 12 suku kata. Lalu ciri-ciri pantun yang kedua, sebuah pantun harus memiliki sajak akhir yang berpola a-b-a-b.
Tradisi Pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda tanggal 17 Desember 2020. Penetapan itu berlangsung pada sidang UNESCO sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis. Indonesia dan Malaysia sebagai pemilik hak cipta sebagai negara serumpun.
Jenis-jenis pantun berdasarkan isinya antara lain, pantun nasihat, pantun agama, pantun anak-anak, pantun muda-mudi, pantun jenaka, pantun kias, pantun adat, pantun teka-teki, dan banyak lagi.
Pada kesempatan kali ini, penulis lebih fokus menulis pantun agama dalam bulan Ramadan 1445 H . Selama sebulan penuh menulis pantun tersebut sebagai tantangan 30 hari menulis pantun yang diselenggarakan oleh Sanggar Literasi Sulawesi Selatan yang didirikan penulis pada tanggal, 28 April 2021.
Contoh pantun agama dengan tema Bulan Ramadan:
01
Berkilau indah ombak di lautan
Angin sepoi berembus tetiba
Jikalau salah harap maafkan
Sebelum ramadhan telah tiba.
02
Menanak nasi di atas bara
Bara api cepat memanaskan.
Sungguh indah Masjid Bira
Beribadah tenang sangat nyaman.
03
Jalan-jalan ke negara Afrika
Banyak jerapah dan tupai
Perbanyak berdoa setelah berbuka
Agar segala hajat tergapai
04
Hujan gerimis membentuk embun
Mencipta sensasi juga nuansa
Ramadan datang sekali setahun
Membawa berkah hapuskan dosa.
05
Pergi ke sungai membawa pukat
Sayang sekali airnya keruh
Akhir puasa tunaikan zakat
Agar amalan ramadan utuh.
06
Senja merona hadirkan kenangan
Terasa indah membawa sensasi
Jajanan takjil ciri ramadan
Seakan telah menjadi tradisi.
07
Awan hitam berarak mengangkasa
Angin kencang timbulkan ombak
Kegembiraan bagi yang berpuasa
Bertemu Allah di akhirat kelak
08
Pagi hari cerah angkasa
Angin perlahan berembus sejuk
Bulan ramadan penghapus dosa
Bagi muslim beribadah khusyuk.
09
Pergi ke sungai membawa pukat
Sayang sekali airnya keruh
Akhir puasa tunaikan zakat
Agar amalan ramadan utuh.
10
Senja merona hadirkan kenangan
Terasa indah membawa sensasi
Jajanan takjil ciri ramadan
Seakan telah menjadi tradisi.
11
Awan hitam berarak mengangkasa
Angin kencang timbulkan ombak
Kegembiraan bagi yang berpuasa
Bertemu Allah di akhirat kelak.
12
Naik kereta menuju Purwakarta
Kereta berangkat waktu pagi
Kalau kita memiliki harta
Jangan lupa untuk berbagi.
13
Kambing etawa sungguh menawan
Setiap hari menghasilkan susu
Ramadan sinarmu seribu bulan
Membawa berkah meleburkan nafsu.
14
Sungguh merdu suara tekukur
Bertengger pada ranting basah
Selamat bangun makan sahur
Makan sahur terkandung berkah.
15
Masuk hutan pulau Sumatra
Banyak gajah juga tupai
Berpuasa bagaikan naik bahtera
Punya tujuan yang digapai.
16
Dini hari kapal berlabuh
Cuaca dingin badan pun demam
Siapa salat berjamaah subuh
Seakan telah salat semalam.
17
Memasak daging perbanyak kuah
Tersaji pada
karpet berbulu
Puasa ramadan membawa berkah
Terampuninya dosa yang lalu.
18
Hujan lebat masuklah goa
Bawa perbekalan kue dadar
Bulan ramadan mustajab berdoa
Memiliki malam Lailatul Qadar.
19
Jikalau luka karena sembilu
Obati dengan getah rotan
Ramadan begitu cepat berlalu
Manfaatkan waktu penuh amalan
20
Masuk hutan berburu rusa
Rusa dimasak terasa asin
Ramadan pergi tidak terasa
Semoga tingkatkan kesehatan batin.
21
Naik gunung tentu mendaki
Lelah terbayar melihat pemandangan
Jika diberikan Allah rezeki
Beramallah pada bulan ramadan.
22
Masuk hutan mencari rotan
Sambil berburu binatang kelinci
Ramadan bulan melatih ketaatan
Bacalah Al-Qur’an hilangkan benci.
23
Nelayan pergi memasang pukat
Pukat ditarik ikan menari
Mari kita mengeluarkan zakat
Supaya hidup kembali Fitri.
24
Memotong balok pakai gergaji
Balok dipotong bersama papan
Isilah waktu dengan mengaji
Agar meraih keberkahan ramadan
25
Masuk hutan banyak satwa
Jangan lupa membawa belati
Bulan ramadan bulan istimewa
Jadikan puasa pembersih hati
26
Ayam jantan memakai taji
Bulunya indah tampak berwarna
Khatamkan Al Qur’an jika mengaji
Agar ibadah ramadan sempurna.
27
Memasak daging perbanyak kuah
Daging dimakan bersama roti
Jadikan puasa ramadan berkah
Mengasah jiwa menjadi empati.
28
Malam gelap ambillah pelita
Nyalakan agar terang menyinari
Bulan Ramadan mengajar kita
Selalu berdamai diri sendiri
29
Saat mendung tampaklah awan
Awan menyatu seperti koloid
Akhir ramadan punya keistimewaan
Jikalau sudi iktikaf di masjid.
30
Membeli pisang satu tandang
Digoreng kala terbit mentari
Gema takbir telah berkumandang
Semoga kita kembali Fitri.
Saat ini masyarakat Indonesia dalam setiap acara, baik tingkat nasional maupun tingkat RT, berpantun sudah menjadi tradisi. Tentu kegiatan semacam ini perlu dilestarikan karena merupakan harta kekayaan budaya Indonesia yang harus kita jaga dan cintai. Di samping itu harus diteruskan ke generasi berikutnya.
Demikianlah sekelumit tentang pantun. Semoga bermanfaat dan menambahkan wawasan kita semua.
Kajang, 29 Ramadan 1445 H
08 April 2024 M