MERDEKA BANGSAKU

Puisi: Mursalim Nawawi/GBC/ SMA RAHMATUL ASRI ENREKANG
17 Agustus 1945,
Saat Bung Karno membaca Proklamasi kemerdekaan bangsa
Pekik “Merdeka” berkumandang dan terdengar ke seantero nusantara
Rasa patriotisme itu kian menjadi
Di dada para laskar dan pemuda pembela negeri
#
Merdeka!! Merdeka!!
Kata salam pertemuan yang terucap kala bersua
Tanda bangga, bahagia dan takjub dengan kejelasan bangsa
Penjajah Jepang langsung keder mendengarnya
Serdadu Pergi meninggalkan negeri penuh harapan.
Kembali ke negeri asal yang porak poranda oleh bom nuklir
#
Merdeka!! Merdeka!!
Saat itu, Nasionalisme bangkit, jiwa patriot makin membara
Pertahankan kemerdekaan yang diraih
Jaga negeri tak balik dijajah.
Indonesia bersatu, nusantara berseru..
Merdeka, kita sudah merdeka!!
Sucikan jiwa bangun negeri.
#
Merdeka!!
Kini 76 tahun usiamu berlalu,
Kata merdeka kembali digaungkan.
Merdeka belajar, merdeka berekspresi, Merdeka berpendapat, merdeka beribadah kampus merdeka
Merupakan bukti jiwa kita belum merdeka secara hakiki,
dalam negeri yang sudah nyata merdeka.
#
Masih banyak warga dan wilayah negeri yang belum merasa merdeka,
Banyak negeri masih gelap,
Banyak negeri sulit mendapatkan akses internet,
Banyak wilayah negeri yang jalannya masih berlumpur
Banyak wilayah negeri yang daerah ya belum terbuka, dan terisolir
Kemana merdeka mereka???
#
Kini raba diri,
Apakah merdeka itu sebenarnya??
Haruskah semuanya kita dapatkan baru dikata merdeka!!
Haruskah kita hanya pintar mengeluh saja,
Sekarang bukan waktunya untuk merajuk
Bantu negeri untuk merdeka sesungguhnya
Jangan berpangku tangan, saling berjabat, saling rangkul majukan negeri.
#
Di tanganmu lah nasib bangsa ini berada.
Kamulah pemegang tongkat estafet berikutnya.
Buat mereka Merdeka, walau dalam diri masih belum merasa
Buat mereka tersenyum dan hidup terjamin di negeri penuh Rona.
Dirgahayu Indonesiaku Dirgahayu bangsaku
Enrekang, 17 Agustus 2021
Semoga puisi ini bermanfaat
Salam literasi, GBC