Pelaksanaan AKM di SMPN 1 Watansoppeng Berlangsung Sukses
AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Dilansir dari laman Kemdikbud.ri bahwa AKM bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) peserta didik. Instrumen ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.Lebih lanjut dijelaskan lagi bahwa baik literasi membaca maupun numerasi, mempunyai penilaian kompetensi yang serupa. Kompetensi itu antara lain mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh siswa menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.
AKM untuk mengukur literasi membaca dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia, serta untuk berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.Sedangkan AKM untuk mengukur numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Pelaksanaan AKM di SMP Negeri 1 Watansoppeng dimulai hari ini dan diikuti oleh hampir 100 orang peserta . Peserta yang dapat mengikuti AKM adalah para siswa yang duduk di bangku kelas 8 dengan metode sampel yang dipilih secara acak. Namun karena SMP Negeri 1 Watansoppeng adalah juga sebagai sekolah penggerak, maka pesertanya pun dipilih dari siswa yang duduk di bangku kelas 7 yang nama-namanya langsung dikirim ke sekolah secara acak. Sekolah juga mempersiapkan 5 orang peserta cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat berlangsungnya proses asesmen ini.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, maka pelaksanaan AKM diatur sedemikian rupa dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Peserta dibagi menjadi beberapa shift, sehingga tidak terjadi kerumunan.
Hari pertama pelaksanaan AKM di SMP Negeri 1 Watansoppeng dipantau secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Drs. Azis Makmur, M. Pdi,Pengawas Pembina, serta tim pemantau dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan. Para peserta akan mengikuti kegiatan asesmen ini selama dua hari.
Di samping AKM untuk para peserta didik, hari ini juga berlangsung Asesmen Survei Lingkungan Belajar yang diikuti oleh tenaga pendidik PNS maupun non PNS lingkup SMP Negeri 1 Watansoppeng. Pemantau LPMP Bapak Suwardi dalam sambutannya mengatakan bahwa survei lingkungan belajar ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan pemahaman para tenaga pendidik terhadap lingkungan tempat belajarnya selama ini.Beliau juga sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan asesmen yang diadakan secara terpusat dan bersamaan di suatu tempat, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng dan berpesan agar para peserta tetap menjaga kesehatan agar terhindar dari virus covid-19 ini. Tetap memakai masker dan mematuhi prokes.
Dua kegiatan yang berlangsung secara bersamaan di SMP Negeri 1 Watansoppeng pada hari ini berlangsung dengan tertib dan lancar. # gusnawati