BPP KGBN Sulsel Gelar Pelatihan Kode Etik Guru Merdeka Belajar

Badan Pengurus Provinsi Komunitas Guru Belajar Nusantara (BPP KGBN) Sulawesi selatan mengelar sosialisasi dan pelatihan kode etik guru di edotel SMKN 2 Pinrang.
Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Kode etik guru ini dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pinrang, Kepala cabang dinas wilayah X dinas pendidikan sulawesi selatan, badan pengurus pusat KGBN, badan pengurus provinsi Sulawesi selatan dan badan pengurus kota /kabupaten se Sulawesi selatan.
Anita Taurisia putri, ketua BPP KGBN Sulsel dalam laporanya mengatakan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari masing masing badan pengurus kota/kabupaten se-sulawesi selatan antara lain, Makassar, maros, barru, pinrang, toraja, soppeng, wajo, bone, sinjai, bantaeng, jeneponto dan gowa.
Nahrun,SE yang mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang dalam sambutannya menyampaikan” harapan besar kita KGBN terus Membekali peserta didik sehingga bisa Mengikuti perkembangan jaman dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah budaya lokal kita serta Menyediakan ruang ruang belajar”.”kami senangtiasa Memfasilitasi Kebutuhan guru-guru kreatif di KGBN untuk mengembangkan pendidikan di kabupaten pinrang,” tegas Nahrun
Sementara itu, Baharuddin Iskandar, S.Pd,M.Pd mengatakan, bukti konsistensi nyata, meskipun hari libur, kami tetap hadir membersamai dalam kegiatan ini karena kami yakin guru selalu berada dalam garda terdepan untuk pendidikan Indonesia.
”Silahkan, apa yang bisa KGBN programkan untuk Enrekang dan Toraja , kita siap memfasilitasi guru terbaik di wilayah X untuk dilatih dan siap bekerja karena guru mulia karena karya,” tambah Baharuddin Iskandar.

Usman Djabbar Mappisona, Ketua KGBN Pusat mengatakan, senang mendengarkan testimony dari dua pembicara sebelumnya yang menyenangkan hati, bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Sulsel. Apresiasi dan respek terhadap sebuah ekosistem yang memberi ruang untuk yang punya komitmen untuk berbuat, tambah Usman Djabbar.
“Guru jarang sekali membicarakan tentang kode etik profesi kita, sehingga kegiatan kita hari ini sebagai alarm bahwa kita bekerja ada aturannya . kode etik itu sudah dalam format yang canggih dalam bentuk aplikasi.kode etik adalah bagian dari hidup sehari-hari, merefleksikannya bukan pada agenda-agenda tahunan.”
Guru sebagai sebuah profesi setidaknya memiliki 2 hal yaitu Kemampuan pedagogi dan kode etik. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini menurut Ketua KGBN adalah mendorong tumbuhnya artefak, menjaga value sebagai guru , menumbuhkan asumsi yang benar sebagai guru.
Ketua Panitia Pelaksana, Wahyuniar Yusuf menyampaikan terima kasih kepada peserta DPK yang jauh-jauh dari beberapa daerah di Sulsel menghadiri kegiatan ini.Semoga dengan kegiatan ini, semakin menguatkan semangat merdeka belajar di bumi Sulawesi Selatan kita. # deny setiawan