Calon Guru Penggerak Kabupaten Pinrang Adakan Rapat Koordinasi

Bertempat di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, Selasa (9/2) diadakan rapat koordinasi antar calon guru penggerak Kabupaten Pinrang dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X. Pada kesempatan ini, dimatangkan perencanaan lokakarya kedua yang akan menghadirkan pengawas dan Kepala UPT SMA/SLB Kabupaten Pinrang.
“Kami selalu mengadakan rapat baik daring maupun luring. Namun hari ini, kami sengaja adakan rapat khusus di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X. Tanggal 20 Februari 2021 akan datang akan ada lokakarya kedua, menghadirkan semua kepala sekolah,” ujar Rosyanti, S.Pd.M.Pd selaku pendamping Guru Penggerak di Kabupaten Pinrang.
Guru SMA Negeri 1 Pinrang yang menjadi Finalis Olimpiade Guru Nasional 2018 ini mengatakan, surat untuk lokakarya akan diterbitkan Kementerian namun tentu kami sangat berharap agar kegiatn hari ini menyusun strategi agar Guru Penggerak yang akan terbuka di bulan Juni nanti akan banyak yang mau ikut di Kabupaten Pinrang.
“Kami tentu mengharap agar pemerintah mensupprot kegiatan nasional ini. Apalagi nanti tanggal 6 Maret adalah batas akhir pendaftaran sekolah penggerak,” lanjutnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, Baharuddin Iskandar, S.Pd.,M.Pd. menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung program Guru Pengerak dan Sekolah Penggerak.
“Kalau perlu adakan pertemuan baik daring maupun luring setiap minggu dengan guru-guru di Pinrang. Dibuatkan jadwal! Siapa Narasumber, siapa moderator, siapa host jika diadakan daring. Nanti ilmu yang diperoleh segera diimbaskan kepada guru-guru agar semua guru dan sekolah segera bergerak untuk mengejar visi dan misi mutu pendidikan,” kata Baharuddin Iskandar memberi saran pada rapat tersebut.
Dari 38 guru pengerak di Kabupaten Pinrang, khusus SMA terdapat 1 guru pendamping berasal dari SMA Negeri 1 Pinrang. Kemudian calon guru pendamping yang sedang mempelajari modul dua terdapat 14 orang yaitu SMA 1 Pinrang (dua orang), SMA 2 Pinrang (tiga orang), SMA 8 Pinrang (1 orang), SMA 9 Pinrang (2 orang), dan SMA 11 (lima orang).

Handia Asyik,s.Pd.,M.Pd, calon Guru Penggerak yang turut hadir dalam pertemuan mengucapkan bahagia luar biasa karena bisa bergabung di program nasional ini. “Di modul dua dipelajari tentang pendidikan deferensiasi. Anak bersifat unik dan spesial sehingga perlu dipelajari peta kebutuhan anak dan tugas guru adalah memetakan.”
Lanjut guru SMA 11 Pinrang ini, guru hanya hadir di kelas menjadi fasilitator, dan diberikan kesempatan kepada anak didik untuk merdeka belajar. Siswa menjadi pusat belajar, dan guru memberi ruang dan fasilitas agar bebas belajar sesuai dengan keunikan dan kespesialan.” Walau rapat yang berlangsung hingga dua jam tersebut hanya untuk menyampaikan sosialisasi, namun sudah ada rencana untuk mengadakan roadshow ke sekolah dan webinar. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah. Kami akan bergerak dan menyusun jadwal. Ke depan bisa berkolaborasi pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam guru penggerak dan sekolah penggerak. Kami akan menyusun jadwal baik tatap muka dan tidak tatap muka. Secara rutin agar membuat pertemuan bagi guru di Pinrang. Narasumber guru penggerak akan menyampaikan ilmu yang dimiliki,” kata Wahyuniar dengan semangat. Ia adalah calon guru penggerak dari SMP Negeri 4 Pinrang. # baharuddin