Antisipasi Permasalahan SPMB 2025, SMAN 8 Pinrang Lakukan Mitigasi dengan Mengundang Tokoh Masyarakat Setempat
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 berbeda mekanismenya dari tahun-tahun sebelumnya. SPMB tahun ini tidak lagi berbasis zonasi, melainkan berbasis domisili. Basis domisili tidak lagi memperhatikan jarak atau radius tempat tinggal dengan sekolah. Tempat tinggal yang masuk daftar domisili sama-sama memiliki peluang untuk diterima di sekolah yang dipilih. Hanya saja jika jumlah pendaftar jalur domisili melebihi kuota maka yang diterima adalah nilai tertinggi berdasarkan tes potensi akademik (TPA) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
SMAN 8 Pinrang tahun ini menerima pendaftaran calon murid baru sebanyak 324 orang atau setara dengan sembilan rombongan belajar dengan sistem penerimaan online melalui empat jalur, yaitu domisili, afirmasi, mutasi dan prestasi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendaftar di SMAN 8 Pinrang selalu melebihi kuota dari jumlah yang diterima. Dengan mekanisme yang berbeda ini SMAN 8 Pinrang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi permasalahan yang terjadi di SPMB 2025 dengan mengundang tokoh-tokoh yang berdomisili di sekitar sekolah.
Kepala SMAN 8 Pinrang, bapak Handia Asyik, S.Pd., M.Pd dalam wawancaranya menyampaikan, “Kami melakukan mitigasi sebagai langkah awal untuk mengantisipasi jika terjadi ketidakpahaman orang tua calon murid baru terutama yang berdomisili dekat dengan sekolah, kami mengundang tokoh masyarakat yang berpengaruh dan kami anggap mampu menyampaikan mekansime ini kepada warganya” pungkas pria yang akrab disapa pak Hamdi. Jumat 09/05/2025.
Kegiatan ini dihadiri hampir seluruh para tamu yang menerima undangan. Pada kesempatan yang sama ketua panitia SPMB SMAN 8 Pinrang, Suardi, S.Pd menyampaikan sosialisasi di hadapan tokoh masyarakat dan dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut. #han