Daerah

SMA Negeri 20 Gowa Ramaikan Sulsel Menari

Kegiatan Sulsel menari yang dibuka Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH. pada tanggal 8 Juni 2024 hari ini berlanjut di masing-masing Cabang Dinas, termasuk di Cabang Dinas Wilayah 2 Gowa. Kegiatan ini dipusatkan di SMA Negeri 2 Gowa dengan menghadirkan 1000 orang penari. Para penari tersebut berasal dari SMA dan SMK yang ada di bawah naungan Cabang Dinas Wilayah 2 Kabupaten Gowa.

SMA Negeri 20 Gowa sebagai salah satu SMA Negeri di Cabang Dinas Wilayah 2 turut memeriahkan kegiatan Sulsel Menari dengan mengirimkan 35 orang penari yang direkrut dari peserta didik kelas 10 dan kelas 11. Di sela kegiatan Sulsel Menari, Pembina Seni Tari SMA Negeri 20 Gowa, Ibu Yusrianti, S. Pd. yang lebih akrab disapa Ibu Uchi mengatakan bahwa peserta didik yang direkrut tersebut sudah berlatih sejak beberapa hari yang lalu sehingga mereka sudah siap untuk menari. Lebih lanjut, Ibu Uchi mengatakan bahwa kegiatan ini akan sangat bermanfaat terutama bagi peserta didik karena dengan kegiatan ini lanjutnya, peserta didik dapat mengenali lebih jauh tentang kearifan lokal yang ada di Sulawesi Selatan dan hal ini tentu akan lebih berkesan bagi peserta didik yang langsung menjadi penari.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMA Negeri 20 Gowa, Bapak Muhammad Saleh, S. Sos., MM, yang turut mendampingi penarinya menyampaikan terimakasih kepada semua komponen yang telah turut berpartisipasi dalam mempersiapkan penari di SMA Negeri 20 Gowa sehingga bisa ikut dalam meramaikan kegiatan Sulsel Menari ini. Beliau juga berharap agar kegiatan menari di sekolah tetap dibudayakan, terutama tarian yang mengedepankan kearifan lokal.

Tarian yang dipersembahkan oleh para penari adalah Tari Padduppa. Sebagaimana diketahui bahwa Tari Padduppa adalah tari tradisional yang berasal dari suku Bugis Makassar yang menggambarkan bagaimana adat ketika melakukan penyambutan terhadap tamu yang datang. Biasanya disebut pula sebagai tari selamat datang. Tari Padduppa dibawakan dengan gerakan yang khas oleh para penari perempuan. Terdapat gerakan menabur beras yang bermakna sebagai tanda penghormatan dan juga dipercaya sebagai penolak bala atau gangguan roh-roh halus.

Tari tradisonal harus terus diajarkan kepada para pelajar sehingga kearifan lokal dapat lestari dan dikenali oleh generasi bangsa di masa yang akan datang.#syamun

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda