Kesiapan SMAN 2 Bone Sambut IKM, Ini yang Dilakukang Sekarang
UPT SMAN 2 Bone yang bertempat di Kecamatan Mare, berkomitmen untuk melaksanakan IKM secara penuh pada tahun ajaran baru nanti. Salah satu upayanya adalah digelarnya Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan materi khusus Perancangan Modul Pembelajaran dan Evaluasi IKM yang dimulai pada Senin, 12 Juni 2023. Workshop itu menghadirkan pemateri dari tiga Guru Penggerak SMA Kabupaten Bone yang berasal dari sejumlah sekolah lain.
Kegiatan diilaksanakan selama tiga hari, mulai 12 – 14 Juni 2023 dengan sejumlah materi padat. Peserta juga diwajibkan membuat modul pembelajaran pada hari terakhir dan dikerjakan secara mandiri.
Saat pembukaan, Kepala UPT SMAN 2 Bone, Muhammad Tahir, S,Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa seluruh guru diwajibkan mengikuti workshop tersebut agar dapat melaksanakan IKM nantinya.
“Workshop ini sebetulnya adalah lanjutan dari workshop pengenalan IKM yang kami gelar pada Desember 2022 lalu.” Jelas Muhammad Tahir yang juga adala Ketua MKKS SMA Kabupaten Bone.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan SMA Cabdis Wilayah III, Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd. yang diundang mewakili Kacabdis Wilayah III menyampaikan beberapa hal terkait kebijakan-kebijakan baru Kepala Dinas Pendidikan provinsi Sulawesi Selatan. Diantaranya peningkatan kualitas guru dan siswa dan sistem pendataan berbasis digital harus ditngkatkan. Termasuk di dalamnya mengontrol keaktifan guru berbasis absensi online.
“Guru harus siap kembali megabsensi secara online melalui server pusat disdik sulsel. Hal itu dilakukan, menyusul banyak guru yang ditemukan kurang aktif melaksanakan tugasnya,” jelas Shabiel.
Khusus untuk workshop IKM, ia berpesan agar workshop tersebut diharapkan selain menghasilkan ouptut berupa modul dan kualitas asesmen bagi guru, hal terpenting adalah memperlihatkan outcome bagi siswa yakni terjadi peningkatan hasil belajar mereka.
“Diknas sulsel berharap, agar sekolah fokus pada peningkatan hasil belajar siswa, terutama penyerapan mereka di perguruan tinggi nantinya,” jelasnya. Terakhir Kasi SMA meminta, agar guru penggerak memberikan evaluasi workshop tersebut sesuai dengan pencapaian guru-guru dalam mengerjakan tugas mandiri. #SAZ