SMA 3 Pinrang melepas satu guru dan satu staf yang memasuki purnabakti. Acara sakral tersebut diakhiri dengan tanda mata dan tentu tidak akan bisa menghapus pengabdi, masing-masing 30 tahun dan 32 tahun dari guru dan staf tersebut.
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 3 Pinrang juga menerima SK Satgas Covid-19 dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 10, Baharuddin Iskandar, M.Pd. kedua kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan Workshop Penyusunan PTK dan Best Practice Masa PJJ.
Kepala Cabang Dinas Wilayah X (Pinrang, Enrekang, Toraja) setelah mengikuti kegiatan juga didapuk untuk berbagi pengalaman dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Best Praktis di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (17/2) di Ruang guru SMAN 3 Pinrang.
Menurut Baharuddin bahwa guru mesti mengembangkan kompetensinya melalui PTK dan Best Praktice dan juga bisa digunakan menambah kredit kenaikan pangkat, selain itu guru diharap mampu menulis. “Menulis itu gampang ketika kita punya tekad dan kemauan besar dalam melakukannya,” jelas mantan guru berprestasi tingkat nasional ini.
Mestinya guru memahami cara penulisan PTK dan Best praktis dan memang dibuktikan dengan lampiran kegiatan. “Gampamg itu menulis namun apakah proses penelitiannya dilakukan, sehingga dibutuhkan dokumen untuk melengkapi hasil penelitian tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 3 Pinrang Abdul Wahid Nara dalam sambutannya menjelaskan bahwa era saat ini banyak tantangannya dan jangan sampai kita menyerah karena tantangan itu, untuk itu kita harus selalu mencari solusi dan cara untuk mengetahui dan memecahkan masalah melalui workshop PTK dan best praktice, “Kami berharap bahwa tidak ada kata menyerah dengan kondisi, kalau PJJ ada kendala pasti ada solusinya” jelasnya.
Kegiatan tersebut diikuti 50 lebih tenaga pendidik di sekolah yang bermotto SMANTAP sekolah maju inovatif dan prestisius ini. Setelah Kepala Cabdis Diknas Wilayah X melatih guru lanjut dengan pelatihan mengembangkan branding sekolan. # baharuddin-iwa