Daerah

Tim BOS SMAN 1 Tana Toraja jadi Narasumber Rakor Bendahara Tana Toraja

Kamis, 18/3 bertempat di SMA Negeri 5 Tana Toraja diadakan Rapat Koordinasi Bendahara. Kegiatan rapat diselenggarakan Cabang Dinas Wilayah X, dihadiri para bendahara SMA /SMK/SLB Negeri dan Swasta Tana Toraja. Kegiatan ini dimaksudkan untuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana BOS Tahun 2021.

“Kami mengumpulkan Bendahara agar pengelolaan minim temuan inspektorat atas pemeriksaan laporan dana BOS 2021. Kita mau agar ada sharing antar sekolah sehingga ada keseragaman baku terutama format administrasi,” Kata Baharuddin Iskandar, S.Pd.,M.Pd.

“Gunakan BOS dengan mengikuti tiga alur! Pertama, membentuk tim BOS dalam sebuah rapat. Tim BOS inilah yang bekerja menyusun draf RKAS. Mohon ketika menyusun draf, tim BOS harus punyadasar yaitumencermati EDS, mencermati RKJM, mencermati rapor mutu 2020, terutama didasarkan pada instrumen kebutuhan guru dan siswa. Harus ada dasarnya, dan tentu disesuaikan dengan juknis BOS 2021.

Kedua, setelah draf selesai, diadakan rapat penyusunan dana BOS dengan mengundang semua guru, perwakilan siswa, perwakilan orang tua, dan terutama komite. Komite harus tahu anggaran yang bisa dibolehkan dan tak dibolehkan di juknis BOS. Tidak dibolehkan, kelak akan didiskusikan di rapat komite. Terakhir, rapat pengesahan dana BOS. Di sini dilengkapi dengan berita acara dan daftar hadir untuk menguatkan pengesahan RKAS.” Lanjutnya.

Kepala Cabang Dinas Wilayah X yang turut hadirmemberikan pengantar tersebut, dilanjutkan dengan narasumber Drs Hardy Zulkifli, M.Pd. Ia menyampaikan materinya dan didampingioleh anggota Tim Bos-nya, Yanto.

“Kami memiliki tim BOS yang bekerjasama dengan baik. Tentu saja, kami harus hati-hati dalam mengelola dana agar semua merasakan manfaat dari penggunaan dana BOS,” kata Hardy di depan peserta.

SMA Negeri 1 Tana Toraja, berbagi pengalaman. Tentunya, ia ditunjuk menjadi narasumber sebagai bentuk apresiasi karena berhasil mengelola anggaran dengan Aplikasi RKAS yangmasih jarang digunakan. Demikian pula pembelanjaan menggunakan aplikasi siplah dengan pembayaran aplikasi Transaksi Non Tunai (TNT). Oleh karena berbasis teknologi sehingga temuan inspektorat saat diperiksa bulan Desember tahun lalu, zero.

“ Kami punya alur standar. Misalnya, kami terbitkan SK Pengadaan barang,.penerima barang, dan pemeriksa barang. Tujuannya, ada yang diberi tanggung jawab ketika barang modal dibeli.”

Tim BOS SMA 1 yang dibawa Zulkifli, juga berbagi pengalaman. “Saya bukan bendahara, tetapi membantu bendahara. Kami tidak satu bendahara di sekolah tetapi kami ada dua orang. Saya memback up operator dan membantu bendaharaterkaitaplikasi dan kebutuhan IT dalam pengelolaan dana BOS,” kata Yanto. Dalam paparannya, dia mengatakan “ Kami bekerja untuk merapikan administrasi, misalnya belanja modal non siplah,kami gunakan aplikasi yang dikebangkan sendiri dan hanya sekali diketik maka fakturhingga kuitansi langsung terotomatisasi. Ringan dan Enteng.” # baharuddin

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda