CGP Angkatan 9 Kab. Enrekang Lakukan Panen Hasil Lewat Lokakarya 7
Program guru penggerak yang di programkan Kemendikbudristek semakin menunjukkan jati dirinya. CGP angkatan 9 lewat Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan yang pada hari Sabtu (27/4/2025) melakukan lokakarya 7 melalui panen hasil.
CGP angkatan 9 Kabupaten Enrekang melakukan kegiatan lokakarya 7 melalui Panen Hasil yang dilaksanakan di Lt 4 Gedung Perpustakaan Kabupaten Enrekang dengan jumlah CGP angkatan 9 yang berjumlah 126 orang dari guru TK 4 orang, SD 94 Orang , SMP 21 orang SMA dan SMK 7 orang , yang di dampingi oleh 21 PP dimana kegiatan ini adalah merupakan panen hasil sebagai bukti kerja selama 6 bulan.
Kegiatan ini di buka oleh kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang Jumurdin, S.Pd., M.Pd.
Dalam kegiatan dihadiri oleh Kabid GTK Disdikbud Kab Enrekang Sulfian, S.Pd., M.Pd, dari Tim BBGP Prov. Sulawesi Selatan Diantaranya Liman, S.Pd.,M.Pd widyaprada madya , Tawakkal Talib ST, MM bagian Penyusunan Program dan Pelaporan , Dr. Rika Kurnia K., M.Pd., bagian tekhik., Nurtini Majid., SE., Pengawas sekolah, Kepala sekolah dan seluruhnya anggota CGP dan PP SERTA fasilitator Guru Penggerak.
Menurut Kabid GTK Disdikbud Kab Enrekang Sulfian S.Pd., M.Pd sebagai penanggung jawab kegiatan menyatakan bahwa semenjak kegiatan Calon Guru Penggerak 258 orang angkatan 5 berjumlah 45 orang. angkatan 7 47 angkatan 8 40 angkatan 9 berjumlah 126 orang dengan rincian dari guru TK 4 orang, SD 94 Orang , SMP 21 orang SMA dan SMK 7 orang , yang di dampingi oleh 21 PP.
Menurut kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten. Enrekang Jumurdin, S.Pd., M.Pd bahwa dengan dibuka program guru penggerak kab Enrekang telah mencetak sebanyak 258 orang namun di angkatan 9 ini sudah dinyatakan lulus masih ada belum masuk dalam program Pelatihan CGP olehnya itu berharap kepada penyelenggara BBGP Makassar berharap untuk diikutkan dalam CGP angkatan 11. Lanjutnya bahwa dalam peningkatan mutu pendidikan di Kab.Enrekang jika penyebarannya merata di seluruh Kecamatan maka dibutuhkan minimal 500 guru penggerak namun kenyataan masih ada sekolah belum memiliki guru penggerak dan bahkan ada sekolah sudah hampir 100 %. Olehnya Itu di harapkan kepada guru untuk yang belum mendaftar manfaatkan program jika masih ada peluang mumpun gratis karena nantinya dengan pemberlakuan kurikulum Nasional tidak menutup kemungkinan akan berbayar melalui tunjangan sertifikasi karena 20% dari tunjangan itu peningkatan kompetensi guru ujarnya.
Perwakilan dari BBGP Sulawesi Selatan
Liman, S.Pd.,M.Pd menyatakan bahwa
Salah satu program terobosan yang efektif Mendikbudristek era ini adalah program guru penggerak (MB Episode ke5). Semula program guru penggerak bertujuan untuk memberi ruang kepada guru-guru yang secara alami proaktif, kreatif, dan inovatif yang tersebar di setiap sekolah-sekolah di Indonesia tetapi tidak memiliki jabatan tertentu di sekolah tersebut.
Di setiap sekolah bahkan di institusi apapun biasanya ada insan-insan proaktif, tetapi tidak mendapat ruang untuk berkreasi karena tidak atau belum menjabat posisi tertentu yang
strategis. Menteri Nadiem Makarim justru melihat pribadi-pribadi proaktif tersebut sebagai agen perubahan di sekolah sehingga harus diberi kesempatan.
Kini guru penggerak telah menjadi program nasional yang berjalan setiap tahun. Guru penggerak juga mendapat kesempatan lebih besar untuk menjadi kepala sekolah, bahkanguru penggerak menjadi prasyarat untuk menjadi kepala sekolah.
Olehnya itu BBGP memastikan bahwa peserta CGP tidak meninggalkan PBM menjadi kosong; Guru Penggerak wajib Melakukan pengimbasan maksimal di sekolah asal; Guru Penggerak wajib melakukan pengimbasan di luar sekolah setelah memaksimalkan pengimbasan di sekolah asal ( dengan catatan tidak meninggalkan proses belajar mengajar di sekolah asal menjadi jam kosong); Guru Penggerak harus memberikan aksi dan contoh nyata, belajar dan berbagi ilmu komunitas; Memastikan data GP menjadi KSPS sudah dibupdate didasbir/Sistem pengangkatan KSPS sehingga data yang ada di sistem.#alimin