UNM Sosialiasi SNMPTN-SBMPTN Secara Virtual Untuk Kab. Maros, Pangkep, Barru, dan Kota Parepare
Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN ke SMA/SMK se-Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, dan Kota Parepare. Kegiatan sosialisasi digelar secara virtual pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 pukul 09.00–12.00. Dalam sosialisasi hadir tiga narasumber dari pejabat teras UNM yang terdiri atas: Wakil Rektor II, Dr.Karta Jayadi, M.Sn.; Wakil Rektor IV, Dr.Ir.M.Ichsan Ali,M.T.; dan Drektur Program Pascasarjana, Prof.Dr.H.Hamsu Gani, M.Pd.
Selain ketiga narasumber, dari ruang zoom Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, tampak hadir lengkap pejabat teras Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri atas: Kadis Pendidikan, Prof. Dr. Muhammad Jufri, M.Si.,M.Psi.Psikolog, Sekretaris Dinas, H.Hery Sumiharto, S.E., M.Ed.,Kabid Pembinaan SMA, Dr.Muhammad Said, M.Pd.;Kabid Pembinaan SMK, Dra. Hj. Andi Ernawati, M.Pd.; Kabid PKPLK, Dr.Basri, M.Pd.; dan Kabid GTK, H.Sabri,M.Pd.
Dalam sambutannya, Prof. Jufri mengaku senang dan bangga bisa menghadiri acara sosialisasi dari UNM. Beliau juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Rektor UNM yang telah berkenan membangun sinergitas dan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Menurut Prof Jufri, sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN merupakan program strategis yang sejalan dengan program dinas pendidikan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa salah satu program unggulan yang menjadi target dari Bapak Gubernur adalah agar alumni SMA/SMK/SLB di Sulawesi Selatan dapat terserapmasuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pada bagian pertama, Dr.Karta Jayadi selaku narasumber menyampaikan informasi terkait kuota peserta SNMPTN yang telah ditetapkan LTMPT untuk setiap sekolah yaitu sekolah dengan akreditasi A dengan kuota 40%, akreditasi B dengan kuota 25%, dan akreditasi C dengan kuota 5%. Selanjutnya beliau menjelaskan tentang tahapan pendaftaran SNMPTN tahun 2021 yang meliputi pengumuman kuota oleh LTMPT, registrasi akun LTMPT oleh sekolah, registrasi akun LTMPT oleh siswa, penentuan calon peserta, pengisian PDSS, pendaftaran SNMPTN, pemilihan PTN dan program studi, pengunggahan portofolio, dan daftar ulang bagi siswa yang dinyatakan lulus seleksi.
Pada bagian kedua, tampil Prof. Hamsu Gani dan Dr. Ichsan Ali yang lebih banyak menjelaskan tentang pelaksanaan UTBK SBMPTN yang meliputi metode tes, materi tes, kelompok ujian, pelaksanaan tes, hasil tes, dan kesempatan tes. Selain itu, dipaparakan pula tentang tahapan pendaftaran UTBK yang meliputi registrasi akun LTMPT, memilih lokasi pusat UTBK PTN, membayar biaya pendaftaran di bank, mencetak kartu peserta UTBK, dan mengikuti UTBK sesuai dengan tanggal dan lokasi pusat UTBK PTN yang dipilih. Pada sesi tanya jawab, Wakasek Kurikulum SMA Negeri 5 Parepare, Muzakkir Damir, S.Pd.,M.Pd. meminta kejelasan terkait kuota SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri di UNM. Menurut penanya, pihak LTMPT hanya memberikan batas kuota minimum dan batas kuota maksimum pada tiap jalur sehingga pihak UNM mungkin bisa memberikan bocoran, berapa persen kuota yang ditetapkan UNM di setiap jalur. Menanggapi pertanyaan tersebut, Dr Karta Jayadi menjelaskan bahwa penentuan kuota di setiap jalur di UNM tetap mengacu pada aturan LTMPT. Untuk kuota SNMPTN, disesuaikan dengan catatan prestasi peserta didik yang bisa ditampung berdasarkan kriteria kelulusan yang telah ditetapkan panitia, bisa 20% s.d. 30%. Untuk kuota SBMPTN disesuaikan dengan skor UTBK, sedangkan jalur seleksi mandiri disiapkan untuk mengisi kuota jika pada jalur SNMPTN dan SBMPTN, masih ada kuota yang belum terpenuhi. #muzakkir