Inspirasi

Aksi dan Reaksi Dalam Kurikulum Merdeka

Dra. Sitti Dahlia Azis; Guru Pendidikan Pancasila SMAN 3 Pinrang

Bismillahirrahmanirrahim

Syukran

Seiring perjalanan waktu … yang dahulu dicela dan belum dapat terpublikasi, kini malah menjadi trend. Memvideokan aktivitas PBM sudah saya lakukan 5 tahun yang lalu. Saat itu, siswa  masih jarang memakai handphone Android bahkan dilarang. Pada masa Covid-19… mulailah kita mengenal pembelajaran online karena adanya lockdown. Maraklah kita menggunakan handphone sebagai alat komunikasi dan edukasi.

Pada Kurikulum Merdeka, giat literasi dan Profil Pelajar Pancasila… semua muncul sebagai sebuah tagihan capaian pembelajaran. Video editor dan aplikasinya bermunculan (Kine Master, Filmigo, Tik Tok, Cup Cut dan sebagainya) dipadukan dengan aplikasi desain Canva dimanfaatkan untuk memvisualisasikan proses dari P5. Sungguh kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan.

Pada Kurikulum Merdeka … siswa boleh belajar di ruang terbuka. Guru mencari materi yang berdeferensiasi, sesuai kondisi dan kebutuhan peserta didik tanpa mengejar target ketercapaian berdasarkan 100% penyelesaian materi yang tertera di buku paket, membuat video baik video proyek maupun video pembelajaran setiap mapel. Memanfaatkan PMM dengan memakai akun belajar.

Buka mata bukalah hati menerima perubahan. Susah senangnya menyikapi Kurikulum Merdeka  tergantung mindset kita. Saya pribadi yang sudah berumur harus menyesuaikan diri dan tetap berupaya maju ke garda depan dalam literasi. Tetap menyertai guru penggerak, walau bukan guru penggerak. Saya terpanggil oleh tugas dan mandat sebagai Pengurus AP3KNI bidang Pendidikan dan Pelatihan dan aktif sebagai kader AGPPKnI … masih dalam proses belajar menjadi salah seorang Pendidik Pendidikan Pancasila.

Mari kita tumbuhkan keinginan belajar dan bersiaplah menerima perubahan yang berkemajuan. Berikan pembelajaran yang berdampak. Biarkan peserta didik ramai/tidak kaku asalkan membahas sesuatu yang benar-benar membuka wawasan berpikir dan sesuai kondisi lingkungan.

Menjadi guru yang ramah, disenangi dan mampu menjadi fasilitator dan motivator. Guru dapat menjadi sahabat peserta didik sedang peserta didik merasakan kedekatan tapi tetap santun dan memposisikan diri sebagai anak.

Kedekatan, ikatan emosional dan adanya rasa kasih menjadikan guru merasa memiliki, ada rasa percaya diri dan akan menumbuhkan rasa cinta (suka) dari peserta didik ke guru dan mapel yang diembannya.

Salam Cerdas Berkarakter

#Sahabatkarakter

#puspeka

#PMM

#AGPPKnI Komunitas Kami Pengajar Sulawesi/MGMP/PMM/APK PUSPEKA

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda