Inspirasi

GERAKAN LITERASI DAN MEMBUKUKAN KARYA

Dra. Sitti Dahlia Azis (Guru SMAN 3 Pinrang

Assalamu ‘alaikum wr wb
Salam sehat dan sejahtera untuk sahabat yang dikasi Allah, Tuhan Maha Kasih dan Maha Cipta.
Saya Sitti Dahlia Azis, guru SMAN 3 Pinrang jurusan PMP-KN S1 di IKIP Ujung Pandang. Memiliki 87 judul buku ber-ISBN (4 diantaranya adalah buku solo (Meronce Kasih: puisi, Bhayangkara Negara: Artikel, Pelangi di Batas Kota: Novel dan Titian Meraih Bintang: analekta karya 4 genre). Sertifikat 178 dan piala 20 buah.
Niat berbagi ilmu yang terkait literasi.
Terkadang malu menyampaikan ini, jangan sampai ada rasa riya’. Semoga dapat dijadikan sebagai penyemangat terus berkarya kreatif dan inovatif.
Piala 2 bulan yang lalu adalah Juara Umum 1 Lomba Menulis Puisi Nasional dari CV Ar-Ras. Yang ditunggu hasilnya adalah Lomba menulis puisi ASEAN.
Kajian kita erat kaitannya dengan membaca jurnal dan menulis. Mari kita bahas lebih lanjut.


O, ya. Bunda juga adalah Koordinator Komunitas Kami Pengajar Sulawesi Selatan, syukran sudah dapat bertatap muka dengan Bapak Menteri Pendidikan Mas Nadiem Makarim di HGN 2022 dengan fasilitas dari Kemendikbudristek. Mulai transpor darat, udara, makan dan hotel.
Saat ini pemerintah mengembangkan literasi dan numerasi. Mari kita pikirkan bagaimana mungkin pendidikan ada tanpa ada tulisan. Kata orang membaca adalah jendela dunia lalu apa yang mau dibaca kalau kita semua tidak bisa menulis.
Namun, agak miris juga. Membangkitkan gairah literasi itu sangat sulit. Tak semudah yang kita bayangkan. Di sekolah kami memang sudah ada buku karya siswa dan buku karya guru (kebetulan tahun 2021) Bunda yang Ketua penulis Kabupaten. Tahun ini hanya memantau dan mengarahkan rekan MGMP Bahasa Indonesia. Syukran, sekolah kami sudah merampungkan lagi 1 buku antologi puisi.
Bagaimana memulai menuliskan ide lalu membukan karya?
Banyak keluhan, ingin menjadi penulis, ingin seperti Bunda … tapi kok rasanya memulai sangat sulit.
Memang awalnya teramat sulit. Pengalaman Bunda saat mulai menulis di KPPJB (Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat) … agak sulit tertidur. Kenapa? sebab kertas dan pena sudah ada di bawah bantal. Biasanya kalau mau tidur, ada saja yang terlintas dalam pikiran. Waktu itu memang kita ditantang menulis setiap hari dari Gurusiana. Alhamdulillah pernah menduduki peringkat 4 dari +/- 13.000 anggota.
Tipsnya: setiap ada yang terlintas dalam pikiran langsung Bunda catat. Biarkan belum selesai. Nanti pada waktu senggang kita edit.


Lanjut setelah menemukan ide kita tentukan genrenya. Mau puisi, tuliskan puisi bebasnya. Mau jenis cerpen: kuasai penokohan, alur, latar dan setting.
Tidak mau repot, Cerpen itu panjang … buat saja Pentigraf (hanya 3 paragraf)
Ada ilmunya kawan.
Yang perlu di sini … siapkan kita menjadi penulis.
Dari ATM ke penulis GILA
ATM= Ambil Tiru dan Modifikasi
GILA= Gali Ilmu Langsung Aksi
Sudah siapkah menjadi penulis?
*Belajarlah dari orang yang berpengalaman.
*Bergabung di sebuah komunitas yang memfasilitasi kita belajar dan sharing
*Bukukan hasil karya bersama teman
*Tabung karya. Perlahan bisa menjadi penulis buku solo
Demikian uraian singkat materi pemantik untuk berkarya literasi.
Selanjutnya kita bisa sharing dan tanya jawab.

Tanggapan:

Pertanyaan dari Juni , Lamongan

  1. Menjual buku tanpa ISBN “Apakah boleh?” sebenarnya kita bisa menjual buku, misalnya modul itu untuk lingkungan sendiri tapi ini tidak kuat hukumnya, persaingan ketat di dunia bisnis … penerbit terlebih dahulu mempublikasikan karya yang ber-ISBN. Bunda pernah membuat modul dipakai selama 1 tahun di sekolah. Tapi sekarang dilarang karena bukunya hanya print out.
  2. Pembajakan karya atau naskah orang lain itu biasa kita sebut dengan plagiat. Ini kalau kedapatan itu bisa diberikan sanksi/denda. Kalau kita buka undang-undang apa ya ada di setiap buku itu entah satu juta atau berapa 10 juta.
  3. Kalau kita ingin menerbitkan sebuah buku ber isbn nah itu tentunya dibayar karena administrasi ke perpusnas di daftar di perpusnas kemudian biaya editornya covernya itu biasanya ada sampai 300-an kalau mau mencetak gratis kita tinggal cari relasi. Ada yang mau cetak gratiskan kita. Kalau buku antologi di sekolah biasanya kepala sekolah itu memfasilitasi kita dengan dana BOS tapi tergantung dari bagaimana kita loginnya ke kepala sekolah.
  4. Naskah novel Kita harus mengikuti S&K dari penerbit, misalnya ukuran kertas, jenis tulisan dan berapa jumlah halaman yang harus kita penuhi.
    Dari Fitriya Meilani
    Cara menjaga dan meningkatkan kualitas Bunda memang tidak hanya tinggal diam dan hanya sekedar menulis Bunda terlatih di Writer Pro Community dan Sanggar Literasi Sulawesi Selatan.
    Misalnya diberikan waktu menulis puisi 4 baris per bait sesudah itu kita disuruh membaca dan memvideokan. Itu baru satu genre jadi puisi itu kita kuasai majas Rima ritme dan ruh.
    Kalau ingin menulis artikel tentu kita harus tahu apakah itu artikel ilmiah opini atau essay … berbeda.
    Ya, tentu kita harus belajar dan berbagi bersama teman.
    Tanggapan untuk_Yulian_ Anggita , Klaten
    Bagaimana tips-tips untuk menumbuhkan cinta menulis pada anak SD.
    Anak-anak SD
    Kita berusaha mendalami jiwa mereka. Anak SD lebih suka gambar, lebih sukanya mendongeng jadi kita padukan antara gambar dengan dongeng jadi anak-anak itu biasanya suka fabel (cerita binatang.)
    Kita ambil gambar kita bisa tempel lalu dibuatkan tulisan karena anak SD itu masih belum bisa terlalu banyak membaca. Tapi maaf Bunda itu sejak SD sudah tamat kisah Lubang Buaya dan Dibawah Lindungan Ka’bah (tahun 1976).
    Tips:
    -Ajak menggambar sambil bercerita.
    -Pakai trik matematika orang dulu : Budi mempunya 2 ayam betina, dan 3 ayam jantan. Berapa banyak ayam Budi?
    Pakai buku bergambar kalau perlu belikan crayon.

╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗
Format Bertanya
╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝
Nama🧚‍♀️┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ
╰┈➤ tata

Askot🪄┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ
╰┈➤ wonosari

◢✥◣Pertanyaan: halo bunda, izin bertanya. Bagaimana caranya agar ide yang aku miliki bisa terlihat berbeda dari karya-karya sebelumnya? Karena, ada beberapa yang plagiat.
ੈ😻‧₊˚ Terima Kasih Ibu Lia^^
█ ✪ █▓▓▓▓▓▓▓▓▓█ ✪ █

╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗
Format Bertanya
╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝
Nama🧚‍♀️┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ
╰┈➤ tata
Askot🪄┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ
╰┈➤ wonosari
◢✥◣Pertanyaan: halo bunda, izin bertanya. Bagaimana caranya agar ide yang aku miliki bisa terlihat berbeda dari karya-karya sebelumnya? Karena, ada beberapa yang plagiat.
——–Jawaban/tanggapan:

Cara agar ide kita itu berbeda dari penulis yang kita ikuti atau kita ambil kutipannya.
Sebenarnya menulis itu butuh perbendaharaan kata yang banyak. Jadi, walaupun misalnya tulisan kita itu maknanya sama dengan orang yang kita kutip pendapatnya tapi dengan perbendaharaan kata yang banyak tentu tulisan kita akan berbeda. Jadikan saja pendapat orang itu sebagai penguat dari pendapat kita. Ide kita kembangkan sesuai dengan apa yang kita pikirkan lalu nanti kita mencari sebuah penguatan dari ahli. Pendapat ahli itulah yang kita tempelkan linknya di samping tulisan kita. Bukan plagiat kalau begini karena kita tetap mengakui tulisan yang kita kutip sebagai karya orang lain.
╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗
Format Bertanya
╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝
Nama🧚‍♀️┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ
╰┈➤ Ajeng Nilam Sari

Askot🪄┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ
╰┈➤ Tegal

◢✥◣Pertanyaan:
Izin bertanya Bunda Lia,
Begini bund bagaimana cara melakukan ATM yang benar ya bund? Takutnya niatnya mau ATM malah masuk ke plagiat karya bund. Apa yang harus kita benar” Perhatikan saat akan melakukan metode ATM ini ambil, tiru dan modifikasi bunda?
Izin bertanya lagi ya bund, maaf kalo oot, aku liat beberapa karya bund sudah ada yang dimuat dalam media koran, boleh share nggak bund cara biar karya kita bisa dimuat seperti karya bunda?
Baik, terimakasih bunda Lia.

ੈ😻‧₊˚ Terima Kasih Ibu Lia^^
█ ✪ █▓▓▓▓▓▓▓▓▓█ ✪ █

Untuk Ajeng Nilam Sari:
Oh ya mau ATM tapi takut dianggap plagiat. Pertanyaan yang bagus.
Kalau di bidang tulis-menulis misalnya artikel kita boleh mengambil kutipan dari kata-kata orang lalu link dari tulisan itu kita letakkan di samping tulisan itu itu berarti kita tidak mengambil karya orang hanya menyisipkan di dalam karya kita.
Kalau ATM di bidang sastra saya pikir gampang saja kita contoh misalnya ada format untuk sebuah puisi itu puisi yang punya pola kita ikuti saja polanya tapi kata-kata yang ada di dalam tentunya berbeda dengan apa yang kita ungkapkan jadi jelas bukan plagiat lagi.
Ya, yang namanya plagiat itu mengambil kata-kata orang atau karya orang lalu hanya sekedar mengganti nama tanpa memberikan link bahwa ini adalah karya orang itu (seolah ada unsur kesengajaan).
Salam literasi
Selamat berkarya dan sukses.
Ya, cara agar ide kita itu berbeda dari penulis yang kita ikuti atau kita ambil kutipannya.
Ya sebenarnya menulis itu butuh perbendaharaan kata yang banyak. Jadi, walaupun misalnya tulisan kita itu maknanya sama dengan orang yang kita kutip pendapatnya tapi dengan perbendaharaan kata yang banyak tentu tulisan kita akan berbeda. Jadikan saja pendapat orang itu sebagai penguat dari pendapat kita. Ide kita kembangkan sesuai dengan apa yang kita pikirkan lalu nanti kita mencari sebuah penguatan dari ahli. Pendapat ahli itulah yang kita tempelkan linknya di samping tulisan kita. Bukan plagiat kalau begini karena kita tetap mengakui tulisan yang kita kutip sebagai karya orang lain.
Menerbitkan karya kalau Bunda memang sudah dirapikan disesuaikan ukuran kertas jenis tulisan margin itu sudah tidak membikin pusing lagi penerbitnya.

  1. Bunda tidak pernah repot untuk membuat sebuah karya karena luas saja yang perlu dibekali ke Penulis itu perbendaharaan kata dan menguasai majas kalau ingin membuat sebuah karya sastra kecuali kalau artikel memang harus ada penelitian.
  2. Memberikan fill, semacam sugesti agar pembaca itu seolah ikut merasakan karena penulis juga bukan hanya sekedar menulis tapi juga harus menjiwai karena itu adalah roh sebuah tulisan, seolah tulisan itu hidup dan berbicara kepada pembaca.
  3. Indonesia memang termasuk negara yang rendah tingkat literasinya adanya sikap malas dan memang saya lihat buku-buku cetak bertumpuk saja di perpustakaan siswa-siswi lebih senang memegang gawai atau handphone dan mencari di Mbah Google.
    Tips kita adalah membuat buku digital saya sendiri bergerak di perpustakaan digital jadi saat ini Bunda belajar membuat buku digital lagi. Tapi, apa yang mau dibuat buku digital kalau kita tidak bisa menuliskannya dulu?
    Tantangan bagi Indonesia di era globalisasi dan digital sebab saat ini semuanya bisa diakses lewat internet. Bawa ke positif saja, bahwa kemajuan IPTEK dapat mempermudah suatu usaha. Kalau kita dan guru tidak mau belajar ketinggalan ide maka akan tergilas zaman. (SDA)
Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda