Jelang Idul Fitri 1444 H, Sudahkah Kita Cerdas Berkarakter
Oleh: Sitti Dahlia Azis
Seorang ahli dan mumpuni di bidangnya itu akan menerapkan ilmunya kepada publik baik itu dalam interaksi langsung maupun tidak langsung. Dia akan tampil sebagai insan yang cerdas berkarakter. Bukan sebagai pengawas tapi dia adalah pengayom yang patut ditiru.
•Ing Ngarso Sung Tulodo
•Ing Madyo Mangunkarso
•Tutwuri Handayani
Sebuah contoh dalam pergaulan, seorang sastrawan dan menguasai tata bahasa tentunya pandai memilih dan memilah diksi dalam berkomunikasi, dia sanggup mengendalikan diri terlebih lagi jika dia itu seorang pemimpin dalam sebuah organisasi. Seorang pemimpin yang baik akan menyimak, memahami, mencari kronologis lalu memberikan solusi yang bermanfaat untuk kepentingan bersama. Tidak akan melontarkan perkataan yang seolah-olah mempunyai tendensi pribadi. Dia akan tenang dalam perkataan dan perbuatannya. Lembut tutur kata dan santun kepada siapa pun.
Ini refleksi diri. Saya terkadang terkontaminasi dengan kalimat orang sehingga sepertinya jiwa saya itu kasar dan tidak layaklah disebut sebagai seorang penyair mungkin hanya bisa disebut sebagai seorang penulis karena setiap komentar saya itu tidak hanya satu kalimat.
Mari kawan kita periksa kembali perjalanan waktu 1 bulan. Sudah sanggupkah kita menahan hawa nafsu termasuk hawa nafsu adalah emosi diri. Bukan sekadar menahan diri dari lapar dan haus.
Adanya keegoan, adanya kesombongan dan merasa diri lebih baik ibadahnya (perbuatannya) daripada orang lain? Jangan sama sekali … terlebih lagi yang namanya berbuat ghibah, membicarakan kejelekan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan. Sudikah Anda memakan bangkai sesama? Manfaatkan Ramadan untuk membersihkan jiwa sendiri. Angkatlah kebaikan saudaramu, tutupilah aibnya supaya dia juga menghargai dan mengangkat kebaikanmu. Dalam hidup tidak ada orang yang tidak membutuhkan bantuan orang lain namun perlu dijaga ‘Bagaimana cara kita berinteraksi’.
Interaksi itu bisa secara langsung, tidak langsung (virtual). Jagalah, baik dari tutur kata maupun sikap kita. Tidak ada orang yang mau jelek di mata sesamanya. Usahakan melalu kita lah (yang menyampaikan hal itu) kepada orang lain akan kebaikan saudara sendiri. Alangkah bergunanya hidup anda jika karena anda prestasi orang itu akan meningkat, kinerja orang akan berjalan lancar. Mengapa anda tidak memfungsikan diri “sebagai rahmatan lil ‘alamin.” Setidaknya menjadi manusia yang memberi manfaat banyak kepada orang lain.
Maksud dan tujuan saya memberi respon panjang supaya mereka itu mengerti seluk beluk masalah bukan hanya sekedar melontar kata atau respon kalimat orang tanpa tahu dasar hukum dan kronologis permasalahan. Karenanya kita baiknya lebih banyak diam, tidak terlalu banyak campur urusan orang lain agar kita hidup sehat dan tenang.
Mari kawan kita benahi diri Ramadan sebentar lagi akan pulang. Entah, adakah saat perjumpaan, bertemu atau apakah kita masih sempat menghirup udara pagi pada Ramadan berikutnya. Mengapa harus ada sikap keras dan kasar kepada saudara apabila sadar semua yang ada hanya titipan Allah semata. Titipan Allah adalah amanah yang bermuatan tanggung jawab.
Saya sudah 2 tahun berjuang. Ada letih dan harus menanggung resiko. Saya tidak membebani teman dan menanggung sendiri jika ada kesalahan karena pekerjaan saya. Namun itu masih juga aku harus korban perasaan. Karenanya alangkah lebih indah jika usai lebaran saya mohon pamit dari grup yang saya perjuangkan selama 2 tahun. Biarlah kusimpan air mataku apabila melihat logo dari grup yang saya cintai.
Saya ingin tinggal di sebuah rumah kecil, sederhana, bersih dengan air yang mengalir jernih penyejuk dahagaku dalam literasi. Rumah kecil (mungkin FB/status pribadi) yang berhiaskan senyum sahabat dan penghuninya selalu ceria dan memberi semangat hidup pada saya.
Selamat tinggal masa lalu. Semoga baik-baik saja. Jalanku masih panjang kawan. Aku masih mau hidup tenang tanpa harus banyak berpikir. Aku ingin hidupku lebih bermakna untuk keluarga dan sahabat.
🕌MOHON MAAF LAHIR
DAN BATIN 🕌
Taqabbalallahu minna waminkum. Taqabbal ya Karim.
Pinrang, 20 April 2023