Inspirasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA

(Catatan Menyambut Hardiknas, 2 Mei 2023)

Oleh: Sitti Dahlia Azis

Negara Indonesia tetap melenggang dalam percaturan Internasional. Indonesia bukanlah negara yang mengisolasi diri dalam pergaulan Internasional. Hadir sebagai negara non blok, tetap berprinsip bebas dan aktif (ikut aktif menjaga perdamaian dunia).

Sadar akan posisi letak geografis. Berada di antara benua Asia dan Australia, tentulah menjadi tempat transit bagi bangsa-bangsa dari 2 benua tersebut.

Bagaimana menjaga pengaruh globalisasi?

Pendidikan karakter terus dijaga dari mindset yang terkontaminasi peradaban luar. Indonesia punya nilai yang diakui kebenarannya dan sudah mengkristal dalam jiwa. Masihkah itu melekat dalam jiwa generasi pelanjut yang berada di era globalisasi dan perkembangan IPTEK (digital)?

Indonesia negara yang cinta damai oleh karenanya tetap menjalin kerjasama dengan bangsa lain di dunia. Namun sebagai bhayangkara negara, mari siapkan diri maju di garda depan memfilter segala hal yang negatif. Kita punya filter … punya Pancasila.

Merdeka belajar menekankan pada pembinaan karakter dan terwujudnya profil pelajar Pancasila. Merdeka belajar bukanlah menghambakan diri pada siswa … bukan pula bermaksud menjadikan guru jongos peserta didik. Atau siswa seenaknya bebas berulah. Penghargaan HAM didalamnya ada hak dan kewajiban. Tentunya butuh keseimbangan.

 Apa yang diinginkan dalam Merdeka Belajar?

Merdeka belajar dan merdeka mengajar menginginkan adanya kebebasan. Kebebasan yang dimaksudkan menjadi amanah, tanggung jawab bersama. Merdeka sebagai penghargaan harkat dan derajat manusia. Guru bebas memilih metode dan materi yang disesuaikan dengan assessment awal yakni bagaimana kita mengenali dan mengetahui tingkat capaian peserta didik sehingga dalam menentukan capaian pembelajaran guru dapat memilih materi yang berdeferensiasi (berdampak positif) tentunya diselaraskan dengan kondisi lingkungan dan keadaan siswa. Guru akan menyusun modul pembelajaran.

AGPPKnI bersinergi mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Tugas kami memang sebagai pengembang pendidikan karakter.

Kurikulum Merdeka  berbeda dengan Kurikulum 2013, terutama dalam materi esensial. K13 muatannya sangat luas hingga ke Hubungan Internasional, masalah politik. Sebenarnya pada KurMer tetap ada. Coba perhatikan pada materi esensial yang berdeferensiasi … kajian mana saja (sengketa internasional, KKN, Duta dan Konsul) dapat terintegrasi ke dalam pembahasan materi KurMer. Permasalah itu dapat diangkat dalam dialog, diskusi atau tanya jawab dalam PBM, baik dalam ruang kelas maupun di lingkungan sekolah. Bagi saya pribadi guru PPKn (Pendidikan Pancasila) keluarga, lokasi sekolah, masyarakat atau alam sekitar adalah laboratorium mengkaji karakter bangsa.

Kalau disimak, dikaji kembali … setiap mata pelajaran dapat bersinergi, dikolaborasikan. Misalnya, guru Pendidikan Pancasila membutuhkan kemitraan dengan guru Sejarah, Sosiologi bahkan guru Pendais dan Biologi … pokoknya semua ilmu. Mampukah kita? Kuncinya adalah kesiapan membuka diri …  kerjasama dalam literasi, shearing edukasi.

Mari berpositif thingking pada setiap perubahan. Perubahan yang berkemajuan itulah harapan. Mungkin kita masih perlu belajar dan mengkaji lebih jauh serta berupaya menerapkan sesuai kondisi lingkungan agar dunia pendidikan semakin eksis dalam menciptakan pribadi yang tangguh dan unggul, yakni pribadi yang cerdas berkarakter.

Pinrang, 30 April 2023

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda