CALON PEMILIH DAN MEDIA SOSIAL
Dra. Sitti Dahlia Azis; Guru Pendidikan Pancasila
Ada yang membuat video dengan kalimat yang menggiring orang tetap bertahan dengan money politik. Lebih parahnya ada menggunakan medsos dengan memplesetkan berita (hoax) yang membuat calon pemilih bingung.
Saudaraku sebangsa dan setanah air.
Memilih seorang caleg, memberikan suara hanya karena ada uangnya? … ingat, yang kita pilih adalah pemimpin untuk negara ini. Anda turut menentukan masa depan negara ini. Apakah tidak merasa berdosa jika ikut andil lalu hanya memberikan suara jika ada uangnya? … hanya karena memakai uang. Lalu apa yang ANDA lakukan untuk negara ini. Ambil uang calon, dipangkas oleh timses … sampai di calon pemilih hanya seperdua atau sepertiga dari pemberian awal? … siapa yang salah dan tentu ada dampak dosa.
Jadilah pemilih cerdas dengan melihat rekam jejaknya, apa yang dilakukan masa lalu, sekarang dan misi ke depan. Bagaimana sikapnya kepada rakyat (pelayanan publik), bagaimana dia bertutur kepada pendukung dan rival dalam politik kenegaraan. Utamakan yang menjaga etika moral/ akhlak.
Tak ada yang mengingkari kebutuhan pada yang namanya uang. Namun berapa nilai uang itu jika dibagi jumlah hari selama 5 tahun. Suara (pilihan) kita menentukan arah masa depan negara. Tetapkah mampu menyuarakan NKRI utuh menyeluruh berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945?
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdaulat, menjunjung tinggi hak asasi. Hak memilih dan dipilih adalah milik warganegara Indonesia. Namun, kita juga punya kriteria untuk mereka yang layak memimpin. Minggu tenang menjelang hari pencoblosan. Tanggal 14 Februari 2024 … kata anak muda hari valentine … kata kita ‘Hari berikan suaramu … jangan golput. Anda berhak … dan gunakan hak itu sebaik-baiknya.
Republik (kembali kepada rakyat), demokratis (kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat) … rakyatlah sebagai penguasa dan penentu kebijakan. Masihkah Presiden sebagai mandataris MPR? Mandat = diberi kewenangan. MPR/DPR adalah wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat dan akan menampung dan melayani aspirasi rakyat.
Luruskan paham. Pesta demokrasi memang pestanya rakyat… berpestalah bila telah memenangkan kebenaran menuju kemajuan negara ini … bukan berpesta karena banyak mendapatkan ampao dari caleg. Yang berpesta ya rakyat … calegnya jangan sampai stress karena ulah para pendukung yang hanya mengejar kesenangan menjelang pesta (ser*ng*n f*j*r).
*Masih sanggupkah melaksanakan asas pemilu LUBER JURDIL?
*Damailah dalam perbedaan karena kita Bhinneka Tunggal Ika.
*Bukan hanya mencintai diri dan keluarga tetapi juga mencintai bangsa dan negara ini.
*Salam Pancasila
*Salam Guru Kebangsaan Nasional 2024
*Pengamat Pemilu 2019.
Pinrang, 31 Januari 2024