Opini

Sosok Dibalik Perjuangan Ki Hajar Dewantara

Oleh : Muhammad Hayat NT ( Wakasek Humas dan Industri UPT SMKN 7 Pinrang )

Hari ini adalah hari pendidikan nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei di Tanah Air.  Berbicara tentang hari pendidikan nasional, maka pemikiran Kita pastilah fokus kepada seorang tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara.

Namun dibalik kesuksesan beliau dalam memperjuangkan dunia pendidikan di Indonesia tentu tak lepas dari peran seorang istri yang bernama Nyi Sutartinah Dewantara.

Pada dasarnya kehidupan manusia itu tidak terlepas dari belajar, bahkan ada ungkapan yang menganjurkan belajar dari buaian sampai akhir hayat.

Berlainan zaman maupun tantangan itu tetap sama.    Beberapa tokoh nasional dan daerah sekarang menggapai sukses berkat tangan dingin sang istri.

Sasaran dan salah satu, sebagian bahkan keseluruhan obyek Mereka sama, yaitu bagaimana berupaya semaksimal mungkin mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beberapa tokoh tersebut antara lain :

Ir.H.Joko Widodo., seorang yang sebelumnya karyawan di PT. Kertas Kraft Aceh kemudian mendirikan CV.Rakabu yang mengantarnya menjadi pengusaha mebel yang sukses, dari sini karirnya dimulai setelah memasuki dunia politik, menjabat sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI sampai akhirnya mencapai puncak karir sebagai Presiden RI dua periode. Semua ini tentu berkat perjuangan dan kesetiaan seorang Ny. Iriana Joko Widodo, yang sll mendampingi, menemani dan memberi dukungan kepada Jokowi dalam menapaki karir dan kehidupannya.

Andi Sudirman Sulaiman, ST.,.   Seorang mahasiswa cerdas, religius dan amanah, pendiri Forum Pelajar Mahasiswa Makassar. Sebelum menjadi Wagub, beliau meniti karir dan mencapai sukses sbg Project Manager  PT. Offshore Services Indonesia ( PMA Inggris/Singapura ), yang akhirnya mengantar sbg Plt. Gubernur Sulawesi-Selatan.

Kerja-kerja Beliau dalam mengembangkan, membangkitkan dan memajukan seluruh potensi di Sulsel tentu jg atas dukungan, kepercayaan dan kasih sayang seorang Ny. Naoemi Octarina, ST. yg setia mendampingi beliau dalam suka maupun duka.

Prof. Dr. Muhammad Jufri, M.Si., M.Psi., Psikolog.  Seorang religius dan genius, Aktivis Remaja Pemuda Masjid Tamamaung Panakukang (saat mahasiswa).

Dari seorg tukang batu menjadi Professor. Mantan Dekan Fakultas Psikologi UNM ini dipercaya menjadi Kadisdik Sul-Sel hingga saat ini. Beliau menjalani masa-masa sulit saat mahasiswa, bahkan ikhlas  menjadi tukang batu utk membantu biaya penyelesaian studinya. Ketegaran dan keyakinannya terinspirasi dari prinsip Prof. Jufri, bahwa ” Beranilah bermimpi, krn semua orang sukses dimanapun dimulai dari sebuah mimpi-mimpi besar. Krn kekuatan mimpi yang besar bisa mengarahkan hidup menjadi lebih baik”. 

Selain dari mimpi-mimpi beliau tentu harapan-harapan dan perjuangan dalam menggerakkan dan meningkatkan  mutu pendidikan di Sulsel yang bertagline “Sucikan Hati, Ikhlas Dalam Bekerja”., tak lepas pula dari peran seorang Ibu Ketua Dharma Wanita Disdik Sulsel Ny. Tri Aprilianti Jufri, SE., yg sll setia menemani Prof. Jufri dalam upaya mencerdaskan anak bangsa khususnya di Sul-Sel.

Nah …………pun halnya dg Nyi Sutartinah Dewantara yang selama 46 tahun bergandengan tangan dengan Ki Hajar Dewantara dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia. Tantangan dan rintangan dari Pemerintah Hindia Belanda, namun hati  Nyi Sutartinah, cucu Pangeran Diponegoro ini tak pernah gentar dalam membantu perjuangan Ki Hajar Dewantara.  Saat-saat Ki Hajar Dewantara ditangkap dan akan  diasingkan ke Belanda atas tuduhan pemberontakan terhdp Pemerintah Hindia Belanda, Nyi Sutartinah berperan aktif dalam mencari dukungan dan bantuan seperlunya.

Sebelum Ki Hajar Dewantara diasingkan, Nyi Sutartinah rela dan bersedia melangsungkan pernikahan dengan Ki Hajar agar bisa ikut ke Belanda dalam membantu perjuangan Sang Suami dg menjadi pengajar TK di Weimaar Den Haag.

Perjuangan Nyi Sutartinah tak berhenti sampai disitu, saat Ki Hajar dan Tjipto Mangunkusumo dicokok intelijen Jerman, Nyi Sutartinah yg sedang hamil saat itu kembali tampil menjadi perisai perjuangan suaminya, Nyi Sutartinah membebaskan suaminya dan terjun langsung mengantar surat pembebasannya ke Berlin. Ini berkat bantuan karibnya Chrislebeau, penulis kesayangan Ratu Wilhelmina.

Nyi Sutartinah Dewantara , berperan besar dalam dalam mendorong Ki Hajar Dewantara mengalihkan perjuangannya dari aktivis politik menjadi perintis pendidikan modern tanah air.

“Bagaimanapun juga Nyi Sutartinah Dewantara ikut menguak Zaman dan Menebar Benih Kebajikan, tanpa Nyi Sutartinah, Saya hanya akan jd orang biasa yang tak punya peran apa-apa bagi bangsa ini”. ( Ki Hajar Dewantara ).

Dirgahayu Hari Pendidikan Nasional.

Terimakasih Nyi Sutartinah Dewantara.

Cita-cita Bangsa Indonesia Terdidik, Adil dan Makmur akan Terus Kami Perjuangkan. #

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda