Singkronus dan Asingkronus
Abdul Wahid Nara
(Peserta Diklat Program Sekolah Penggerak)
Pendidikan dan Latihan Program Sekolah Penggerak terus bergulir, dampak covid 19 memaksa untuk dilakukan dengan Daring, setiap 20 peserta didampingi instruktur dan operator agar kegiatan tersebut berlansung dengan lancar, karena kegiatan tersebut berlansung selama 10 hari sehingga materinya disusun baik menggunakan metode pembelajaran orang dewasa.
Untuk efektivitas Diklat menggunakan Learning Managemen System (LMS) diadakan dengan dua sesi yang lebih dikenal dengan singkronus dan asingkronus. Istilah dalam menyelenggarakan pembelajaran daring, instruktur dapat mengkombinasikan dari 2 pendekatan tersebut agar diklat dapat berjalan dengan baik serta peserta dapat mengatur waktu dengan baik serta penjadwalan pengumpulan tugas dapat disepakati oleh peserta dan instruktur begitu pula kesepakatan kelompok.
Pertama sinkronus yaitu interaksi pembelajaran antara instruktur dan peserta dilakukan pada waktu yang bersamaan, menggunakan teknologi video conference atau chatting. Kondisi ini dijadwalkan khusus untuk menerima materi atau sharing pengetahuan atau bahkan diskusi kelompok besar agar pendalam materi lebih terarah.
Kelebihan Sinkronus yaitu pertama Interaksi pembelajaran yang segera, sehingga dapat meningkatkan kedekatan antara instruktur dan peserta diklat atau antar peserta itu sendiri, serta menghindari perasaan terisolasi. Kelebihan kedua yaitu Komunikasi langsung yang dapat meminimalisir terjadinya perbedaan pemahaman.
Sementara kekurangan Sinkronus yaitu membutuhkan instruktur dan peserta diklat hadir di waktu yang bersamaan, sehingga dapat menyulitkan penjadwalan, selain itu instruktur dan peserta dapat mengalami kendala jika tidak memiliki akses terhadap jaringan internet yang kuat.
Kedua asinkronus yaitu instruktur dapat menyiapkan materi lebih dulu, dan interaksi pembelajaran dilakukan secara fleksibel dan tidak harus dalam waktu yang sama, misalkan menggunakan forum diskusi atau belajar mandiri/penugasan peserta serta dengan membagi kelompok dengan menggunggah tugas dari petunjuk LMS yang ada dalam aplikasi .
Kelebihan Asinkronus yaitu Fleksibilitas waktu bagi instruktur dan peserta diklat, sehingga proses belajar mengajar dapat disesuaikan dengan kecepatan dan kondisi masing-masing, kemuadian waktu yang lebih fleksibel mendorong peserta diklat dan instruktur untuk berpikir lebih mendalam sebelum mengutarakan pendapat melalui forum diskusi, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan kognitif penggunanya.
Sementara kekurangan asinkronus yaitu adanya delay dalam interaksi dapat membuat pengguna merasa kurang dekat dengan instruktur atau sesama peserta diklat, selanjutnya ada kemungkinan terjadi perbedaan pemahaman materi karena kurangnya interaksi langsung.
Dalam Singkronus dan asingkronus yang menerapkan LMS yang digelar pada saat diklat sekolah penggerak dengan menggunakan google meet, namun pada dasarnya banyak aplikasi lain yang juga bisa digunakan dalam diklat menggunakan LMS tersebut antara lain kelas maya rumah belajar, ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar LMS seamolec, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, pembelajaran berbasis web adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh bantuan teknologi internet. Salah satu contoh pembelajaran berbasis web adalah penggunaan web sebagai kelas maya (Virtual Learning Environment) atau LMS seperti yang saya jelaskan diatas. Dalam kelas virtual tersebut biasanya telah tersedia berbagai fitur pengelolaan kegiatan pembelajaran layaknya pembelajaran nyata, seperti: pengelolaan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran sinkronus (video conference, chatting), kegiatan pembelajaran asinkronus (forum, blog, questionare), penugasan, kuis, dan penilaian.
Untuk itu, tak ada kata berhenti untuk belajar sebagai mana Mahatma Ghandi dalam kata mutiaranya Hiduplah seakan engkau akan mati esok dan belajarlah seakan engkau hidup seterusnya. Baik menggunakan LMS atau istilah daring, luring, pembelajaran jarak jauh, belajar dari rumah atau belajar dari mana saja dengan menggunakan metode apa saja yang penting tujuan pendidikan Indonesia dapat tercapai dan bangsa kita bisa bersaing dengan bangsa yang lebih maju.
Pinrang, 20 Juni 2021
Tongguru Nara