Hasil Monev Perangkat Korwas, Siswa dan Orang Tua Ingin Pembelajaran Tatap Muka Setiap Hari
Koordinator Pengawas (Korwas) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H Muliono Caco, M.MPd memimpin kunjungan ke sekolah melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Pembelajaran tatap Muka Terbatas (PTM-T) di 3 SMA yang melakukan ujicoba PTM-T di Makassar.
Monev yang dilakukan kemarin, Kamis (29/4 2021), seperti dilaporkan Humas Perangkat Korwas Disdik Sulsel, Drs H Janinuddin, MPd yaitu dengan membagi tugas, yaitu H Muliono Caco memimpin ke SMAN 4 Makassar, Drs. Sabirin, MM (Wakil Korwas) di SMAN 21 Makassar, dan H Kamaruddin di SMAN 2 Makassar dengan masing-masing tim beranggotakan 5 orang pengawas.
Dari hasil monev pengurus perangkat Korwas, kata Muliono Caco, pada dasarnya semua sekolah sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, karena sampai saat ini tidak menemukan masalah.
Kuncinya, katanya lagi, karena sekolah yang melaksanakan PTM-T menerapkan protocol kesehatan yang ketat dengan membentuk tim gugus covid-19 dengan melibatkan Puskesmas setempat, guru dan siswa.
Siswa yang hadir juga diatur sedemikian rupa. Pelaksanaannya dua kali seminggu, yuitu Senin dan Kamis dengan jumlah siswa 50 persen, hadir secara bergilir, kelas X dan kelas XI. Pembelajaran berlangsung 3 jam tanpa jam istirahat.
Tanggapan orang tua terhadap PTM-T ini juga diakui Muliono Caco mendapat sambutan positif. Rahmawati dan Ratna, dua orang tua siswa yang ditemui di SMAN 4 Makassar mengaku senang dan gembira. Bahkan keduanya minta tidak hanya dua hari seminggu, tapi setiap hari. “Kalau tinggal di rumah lebih banyak main gamenya,” katanya.
Untuk mencegah kerumunan, kata Muliono Caco, pihak sekolah telah melarang siswa membawa kendaraan sendiri, mereka diantara oleh orang tua masing-masing. Tiba di sekolah, siswa memanfaatkan cuci tangan dengan ari mengalir menggunakan sabun atau pembersih tangan (handsanitezer) sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran.
Menurut Muliono Caco, dari hasil monev Perangkat Korwas belum menemukan garis antara (pemisah) pada saat pemeriksaan thermogun, hal ini perlu untuk mengantisipasi saat bersamaan belajar kelas X dan XI sehingga tidak berkumpul di tempat pengukuran suhu tubuh. # muasri