Kisah Para Pejabat Disdik Sulsel Menelusuri Siswa Belajar PJJ
Selasa, 2 Maret 2021 para pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan ‘turun gunung’ melakukan pemantauan dan monitoring pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sejumlah lokasi. Mereka membagi tugas. Ada yang ke Maros, Gowa dan Makassar sendiri.
Dengan berbagai cara, para pejabat Disdik Sulsel berhasil menemui siswa yang sedang belajar. Baik itu melalui daring maupun yang luring. Ada yang menyusuri lorang-lorong yang sempit, masuk dari kompleks perumahan satu ke perumahan lainnya. Bahkan ada yang terpaksa melewati gang pasar tradisional demi menemukan siswa yang sedang belajar via PJJ.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri misalnya. Ia terpaksa sampai ke dusun-dusun di pedalaman Kabupaten Gowa untuk bersua para pencari ilmu, khususnya yang berseragam putih abu-abu ini.
Prof Jufri sampai ke Dusun Pakkolompo, Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Gowa. Ia bertemu dengan sejumlah siswa yang sedang belajar di kolong rumah penduduk. Mereka sedang belajar bahasa Inggris.
Meraka adalah siswa SMAN 6 Gowa, dan mengaku senang bisa dikunjungi oleh Prof Jufri. Mereka mengaku tambah semangat belajar dengan adanya kehadiran orang nomor satu di Disdik Sulsel.
Memang, Prof Jufri mengawali sapaanya dengan kalimat-kalimat motivasi yang bisa menambah spirit belajar siswa. “Kondisi ini adalah keadaan yang tidak kita kehendaki,” tegas prof Jufri.
Namun, pria kelahiran Pulau Jampea ini juga mengaku telah mengalami masa-masa sulit belajar, termasuk belajar di bawah kolong rumah seperti ini. Apapun keadaannya, kita harus tetap belajar, katanya membakar semangat siswa.
“Saya bangga melihat semangat anak-anak kita. Mereka menunjukkan semangat belajar yang luar biasa,” ucap Jufri.
Lain lagi yang dialami Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H Hery Sumiharto, SE. M.Ed dalam ‘pengembaraannya’ kemarin. Untuk mendapatkan siswa yang sedang belajar daring, mantan Kepala Bidang Pembinaan SMK ini terpaksa menggunakan ‘jasa’ kerabat untuk bisa menemukan kediaman seorang siswa yang sedang belajar daring.
Untuk sampai ke kediaman siswa, Hery Sumiharto harus melawati gang sempit. Mobil dinas yang dikendarainya harus sudi berjalan mundur bila ada kendaraan dari depan, karena mobil tak bisa berpapasan. Ia memasuki gang di Jl Buakana di seputar Rappocini Makassar.
Setelah mengetuk pintu dan memperkenalkan diri, Hery Sumiharto masuk dan mendapatkan seorang siswa sedang belajar daring di ruang tengah. Siswa yang sedang belajar tersebut, tentu saja kaget dan senang dikunjungi petinggi dari Disdik Sulsel.
Dalam dialognya, Hery Sumiharto menangkap binar-binar di wajah siswa SMAN 2 Makassar ini. Namun menurut pengakuan siswa tersebut, ia sudah rindu untuk datang ke sekolah dan berkumpul dengan teman-temannya.
Usai mengunjungi siswa, mantan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Sulsel ini melanjutkan sidaknya di SMAN 5 Makassar. Di sekolah yang beralamat di Jl Taman Makan Pahlawan Makassar ini langsung menuju ke ruang guru. Ia bertemu dengan guru agama yang sedang mempersiapkan pembelajarannya.
Guru agama Islam tersebut sedikit gugup yang tiba-tiba merasa didadak. “Kami sedang mempersiapkan pembelajaran Pak untuk jam pelajaran kedua,” katanya kemudian.
Apa yang dialami Sekretaris Disdik Sulsel, hampir sama dengan yang dtemukan Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dr Idrus, SPd.MPd yang melakukan sidak di Kabupaten Maros.
Untuk menemukan siswa yang sedang belajar daring, Idrus terpaksa melakukan cara ala spionase, pura-pura bertanya pada seseorang yang kira-kira seumuran anak sekolahan, putih abu-abu.
Idrus juga terpaksa ‘melancong’ dari kompleks perumahan satu ke kompleks perumahan lainnya. Ia pun ‘berjodoh’ dengan salah seroang siswa SMAN 1 Maros di kediamannya di BTN Nusa Idaman Maros.
Di tempat lain, Idrus menemukan seorang siswa SMKN 1 Maros juga sedang belajar secara daring di kediamannya. Dari dialog yang dilakukan selama sidak, Idrus berkesimpulan, siswa sudah mulai jenuh dengan belajar dari rumah (BDR). Mereka sudah ingin segera ke sekolah belajar tatap muka.
Lain lagi yang dialami Kepala Bidang Pembinaan SMK, Dra Hj Andi Ernawati, MPd. Untuk bertemu dengan siswa belajar daring, ia terpaksa melalui jalan setapak hingga ia menaiki tangga yang hampir tegak lurus untuk naik ke rumah panggung tempat tinggal Fadli, siswa kelas X TITL-2 SMKN 3 Makassar sedang belajar daring.
Andi Erna juga masih harus berjuang untuk sampai di kediaman Irawati, yang juga sedang duduk di kelas X SMKN 3 Makassar dengan berjalan kaki menyusuri lorong tanah. Sambil belajar daring, Irawati sedang menunggu pembeli di warung ‘gadde-gadde’ milik orang tuanya ketika Andi Erna menjumpainya.
Siswa SMKN 3 Makassar yang dijumpai mantan Kacabdis Wilayah II ini adalah Nur Alfiatulaeli, siswa kelas X TKJ-2 ini sedang mengerjakan tugas yang diberikan gurunya via daring. Siswi yang beralamat di Jl Bontoramba Makassar ini mengaku kaget didatangi pejabat penting dari Disdik Sulsel.
Dari hasil interview Andi Erna, Nur Alfiatulaeli mengaku kesulitan menerima pelajaran lewat daring. Ia lebih senang belajar tatap muka di sekolah.
Kepala UPT PTIKP, Dra Hj Andi Hidayati, MSi juga berhasil mengunjungi 2 orang siswa, yaitu Andi Mutia, siswa SMAN 5 Makassar di kediamannya di Kompleks Bumi Permata Sudiang yang sedang ujian matematika secara virtual, dan Andi Zaki siswa SMAN 17 Makassar di Perumahan Griya Tonasa Permai, samping Polda Sulsel.
Andi Zaki, kata Hidayati, sebenarnya siswa boarding school di SMAN 17, tapi karena pandemic covid, ia belajar dari rumah (BDR).
Mereka berdua belajar daring dengan memakai aplikasi mikrosoft teams, kata Andi Hidayati.
Sementara Kepala Bidang Guru, Tenaga Kependidikan (GTK) dan Fasilitasi, H Sabri, SPd.MPd melakukan kunjungan ke SMAN 21 Makassar. Di sekolah yang berada di Bumi Tamalanre Permai ini, Sabri menyaksikan 2 orang guru sedang melakukan pembelajaran secara virtual. Satu orang sedang mengajar mata pelajaran PPKn kelas X MIPA dan seorang lagi sedang mengajar mata pelajaran Geografi untuk kelas X IPS.
Mantan Kepala Bidang Pembinaan SMA ini melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi seorang siswa SMAN 21 Makassar. Pemilihannya secara acak, dan menemukan seorang siswa sedang belajar via daring di kediamannya, Bangkala Lorong 3, Bumi Tamalanre Permai.
Dari hasil dialog, Sabri mengatakan, siswa yang bersangkutan mengaku susah menyerap pelajaran lewat daring ketimbang tatap muka langsung di sekolah. Ia sudah sangat merindukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Belajar daring, susah dalam hal menyerap pelajaran. Hasilnya tidak maksimal Pak,” kata Sabri menirukan siswa yang ditemui, kemarin, Selasa (2/3).
Menurut Prof Jufri Sidak yang dilakukan secara serentak ini untuk memastikan ada pembelajaran jarak jauh di sekolah, baik secara daring maupun dengan luring sekaligus untuk melihat persiapan sekolah menghadapi Ujian Sekolah(US) bagi siswa kelas XII yang digelar dalam waktu dekat ini.
Lalu bagaimana kondisi di daerah? Kita menunggu hasil monitoring para pejabat Cabdis Pendidikan Wilayah masing-masing laporannya!! # muasri