Kadisdik Sulsel Terima Peserta Studi Lapang Diklatpim Sultra
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi,MPsi,Psikolog menerima peserta Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Ankatan I Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di Ruang Rapat Prof Ahmad Amiruddin Disdik Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Makassar, Kamis (24/9).
Hadir mendampingi Kadisdik Sulsel, Kepala UPT PTIKP Dra Hj Andi Hidayati, MPd, dan Tenaga Ahli Disdik Sulsel, Dr Sarifuddin, SPd.MM.
Kepala Bidang SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara, Ahmad, SH mengungkapkan terima kasih tak terhingga kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dan jajarannya yang bersedia menerima peserta Studi Lapang Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I Pemprov Sultra di Disdik Sulsel.
Terus terang, kata Ahmad, kami ingin mendapatkan informasi kemajuan pembangunan, khususnya kemajuan pendidikan. “Kami ingin menggali inovasi apa saja yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan,” ujar Ahmad.
Kadisdik Sulsel, Prof Jufri mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada pesera Studi Lapang yang berjumlah 15 orang memilih Disdik Sulsel sebagai lokus praktek studi lapang untuk menggali berbagai informasi, terutama menyangkut inovasi apa yang telah diterapkan Kepala Dinas Pendidikan sehingga meraih banyak kesuksesan.
Guru besar UNM yang juga mantan guru SMA swasta terkenal di Makassar ini mengungkapkan kalau dirinya baru kurang lebih sebulan memimpin Disdik Sulsel.
Kendati demikian, Prof Jufri mengaku telah melakukan sejumlah inovasi, di antaranya telah menumbuhkan rasa percaya diri staf dan pimpinan di jajaran Disdik Sulsel dengan membuat sebuah kredo atau tagline, ‘Sucikan Hati, Ikhlas Dalam Bekerja’.
Tagline ini menurut Prof Jufri sangat sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Tak hanya sampai di situ, sebab mantan Dekan Psikologi UNM ini, melanjutkan dengan merumuskan sebuah budaya kerja di lingkup Disdik Sulsel, yaitu saling percaya, professional, integritas dan bahagia.
Prof Jufri saat ini juga telah merumuskan sejumlah invoasi, antara lain akan membuat kelas digital. Kelas digital ini merupakan inovasi untuk pembelajaran di masa pandemic covid-19 dan sebagai langkah strategis dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan.
Inovasi lainnya, kata Prof Jufri, yaitu guru inovatif. Guru inovatif merupakan guru-guru yang memiliki inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran, terutama inovasi dalam metode pembelajaran, inovasi dalam media pembelajaran dan inovasi dalam menciptakan bahan pembelajaran di masa pandemi covid-19.
Inovasi selanjutnya, adalah Sulsel Mengajar. Program ini, kata putra kelahiran Pulau Jampea Selayar ini, akan merekrut guru-guru terbaik dan berdedikasi tinggi yang akan bertugas di daerah-daerah terpencil, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di daerah terpencil.
Seorang pemimpin, ujar Prof Jufri, harus memiliki sejumlah inovasi. Lalu kenapa inovasi itu penting? Menurut pakar psikologi pendidikan ini, karena inovasi itu sudah menjadi kodrat hidup. “Menjadi lebih baik dari masa lalu adalah kodrat hidup manusia, dan yang membuat lebih baik adalah inovasi,” tegas Prof Jufri. Inovasi juga diperlukan untuk bertahan hidup, supaya tetap eksis dan tidak kalah oleh jaman, dan inovasi itu, lanjutnya, hidup penuh persaingan, tidak melakukan inovasi, kita akan terlempar dari persaingan. Prof Jufri menegaskan bahwa inovasi itu bukan tujuan, tetapi hanya merupakan langkah-langka kecil untuk mencapai tujuan. # muasri