Di Depan Prof Jufri, Kacabdis Wilayah IX Berjanji Akan Tetap Mengabdikan Diri di Bidang Pendidikan
- Catatan Pelepasan HM Syarkawi Ramly Menuju Purna Bakti
Lagu Selamat Ulang Tahun mewarnai acara pelepasan H Muhammad Syarkawi Ramly, SE.MM sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) yang nampaknya sengaja dirancang khusus di daerah destinasi wisata baru di Kabupaten Pangkep, tepatnya di Dewi Langsang, Desa Kalabbirang Kecamatan Minasate’te, Rabu malam (25/8 2021).
Syarkawi Ramly di akhir pengabdianya sebagai ASN menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Kabupaten Pangkep mengaku bahagia sekaligus sedih.
Bahagia bisa mengakhiri kariernya dengan baik, sedih karena akan berpisah dengan teman-temannya. Tapi jangan kuatir, katanya, kendati fisiknya tidak berada di Pangkep, tapi rohnya tetap ada di hati.
Acara pelepasan HM Syarkawi berlangsung meriah, dihadiri semua Kepala UPT SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta se Kabupaten Pangkep. Tidak hanya itu, juga hadir Ketua DPRD Kab Pangkep, Haris Gani.
Bahkan keluarga besar Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpinan Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog secara khusus datang dengan rombongan. Ada Sekretaris Disdik Sulsel, H Hery Sumiharto, SE.M.Ed, Kepala Bidang Pembinaan SMA, Asqar, SE.MM, Kepala UPT PTIKP, Dra Hj Andi Hidayati, MSi, ada Kepala Subag Keuangan, Sugralis, SE.MM, juga hadir Ketua Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan, Ny Tri Apriliyanti Djatmika Jufri dan Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Disdik, Ny Hj Rabihatun, SE dan sejumlah staf Disdik Sulsel.
Ketua MKKS SMA Firdaus, SPd.MPd yang mewakili para Kepala SMA memberikan kesan dan pesan dengan berat hati melepas HM Syarkawi karena sudah menyatu.
Beliau, kata Firdaus, kendati hanya 2 tahun 3 bulan bertugas di Pangkep, tapi mampu menjadikan pendidikan di Pangkep terdepan, maju dan berkembang sejajar dengan daerah lainnya.
Padahal, kata Firdaus, Pangkep memiliki karakteristik unik yang dikenal dengan daerah tiga dimensi, daerah kepulauan, pegunungan dan daratan, yang penanganan juga membutuhkan kekhususan.
Dan ternyata tak hanya Firdaus yang merasakan kebahagiaan dan kesedihan di malam perpisahan itu. Sebab HM Syarkawi Ramly yang mendapat giliran mengungkapkan isi hati mengaku bahagia, sekaligus sedih.
Syarkawi berjanji walau sudah purna bakti, tapi pengabdian akan pendidikan berlanjut terus tanpa batas waktu. “Insya Allah,” janji Syarkawi.
Pidato Syarkawi yang mengaku telah menyiapkan konsepnys satu minggu sebelumnya tak bisa merangkainya di hadapan hadirin.
Terus terang, kata Syarkawi, pidato saya ini sudah saya persiapkan satu minggu sebelumnya. Tapi tak banyak bisa dikeluarkan.
Hanya ada dua kata yang terucapkan berkali-kali selama pidato berdurasi kurang lebih 30 menit itu, yaitu ucapan terima kasih dan permohonan maaf.
Syarkawi menyebut satu per satu kepala sekolah dengan bibir bergetar mengungkap maaf dan berucap terima kasih. Sekali-sekali Syarkawi menyebut kepala sekolah dengan nama-nama unik sesuai dengan karakter dan kesan yang ditangkap Syarkawi selama ini.
Ada nama kepala sekolah dengan sebutan ‘Tom dan Jerry’, Kepsek paling kalem dengan sebutan lebih banyak lembar kumisnya daripada bicaranya. Ada Kepsek tukang kritik tapi disenangi, dan bahkan ada Kepsek yang paling ‘ditakuti’.
Syarkawi mengaku dengan keberagaman karakter itulah membuatnya menjadi lebih matang dan bijak dalam kepemimpinannya di Cabdis Wilayah IX khusus dan Disdik pada umumnya.
HM Syarkawi telah berkarier selama 58 tahun tanpa kendala. Ia memulai kariernya menjadi staf di Bidang Keuangan Kanwil Dikbud Sulsel hingga ia menjadi Kasubag Keuangan di era otonomi daerah.
Putra kelahiran Bone ini mengaku pernah ‘terusik’ ketika ia dimutasi ke daerah menjadi Kepala UPTD Pendidikan di Kabupaten Barru. Ia meninggalkan zona nyaman di Disdik lalu ‘mengembara’ ke beberapa daerah.
Usai melaksanakan tugas di Barru, Syarkawi dimutasi menjadi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X yang meliputi Kabupaten Pinrang, Enrekang dan Tana Toraja, sebelum akhirnya berlabuh di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX, Kabupaten Pangkep.
Melanglang beberapa kabupaten dengan beragam masalah membuat Syarkawi tambah matang. Dan justru dari berbagai tantangan itulah diakui Syarkawi telah menemukan zona nyaman yang sesungguhnya.
Prof Jufri sendiri mengakui kepemimpinan HM Syarkawi berhasil mengantarkan banyak keberhasilan, tidak saja di Pangkep, tapi juga ditempat tugasnya yang lain, termasuk di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Meskipun secara tugas, beliau sudah mengakhiri, tapi di hati tetap adalah bagian dari kita, kata Prof Jufri. Syarkawi juga dinilai Prof Jufri mampu menyatukan semua pihak di Pangkep, menciptakan kekompakan dengan baik dan mengantarkan Kabupaten Pangkep memiliki banyak prestasi. “Ini sangat luar biasa. Karena itu saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada Pak Aji bersama ibu atas seluruh pengabdian yang telah ditunjukkan. Semoga menjadi amal jariyah,” ujar Prof Jufri.
Acara pelepasan HM Syarkawi juga diwarnai dengan pemberian cendramata dari sejumlah kepala sekolah, dari Ketua MKKS SMA dan SMK/SLB, juga turut memberikan cendramata Kadisdik Sulsel, Prof Jufri.
“Harapan kami, apa yang telah diletakkan HM Syarkawi di Pangkep ini, agar terus dijaga dan dikembangkan,” harap Prof Jufri.
Lagu kemesrahanpun mengalun lembut. Satu-satu hadirin berdiri, menghampiri HM Syarkawi lalu mengucapkan selamat dan permohonan maaf. Acara pelepasanpun berakhir. # muasri