Budaya & Sastra

MENGEMBANGKAN MINAT MENULIS

Oleh: Dra. Sitti Dahlia Azis

Menjadi seorang penulis bukanlah hal yang semudah yang kita bayangkan. Menjadikan seseorang sebagai penulis bukan seperti petik jari.

Saya pribadi yang dijadikan Ketua Penulis Pinrang, tak mungkin sanggup memaksakan sebuah program ke peserta didik.

Baca Juga

Saya harus menyusun cara menggerakkan mereka. Saya dekati, saya memberikan sebuah stimulus lalu mengamati tulisannya, cara menanggapi, kalimat yang peserta didik gunakan … lalu menyampaikan program dan merekrutnya untuk dibimbing.

Tabe’ … sebenarnya ada teman yang kompoten dalam sastra, misalnya guru Bahasa Indonesia, saya pernah gabungkan dalam komunitas … tapi tidak kuat mengikuti langkah kami yang di grup kebanyakan dialog/sharing, mungkin persoalan handphone yang kapasitas memori kurang atau bisa juga memang tidak berminat di kepenulisan.

Dalam tim kami ada yang saya jadikan wakil koordinator dari guru Bahasa Indonesia tapi beliau mau bekerja di belakang layar, tidak berminat masuk di grup. Teman ini hanya membantu saya mencari siswa dan membimbingnya. Apakah teman ini tidak dianggap tim?

Jadi mohon maaf.

Tadi dibilang ‘pendataan’. Kalau pendataan yang akurat … saya harus meminta nomor WA setiap anak yang mau menulis.

Solusi yang bagus: Silakan kumpul naskah atau karyanya ke koordinator lalu berikan link setiap sekolah agar file naskah itu dishare di Geoogle Drive.

Program satu buku satu sekolah … itu memang perlu ada tim penulis di setiap sekolah. Perwakilan yang dilaporkan ke panitia itu sebenarnya yang ditugaskan oleh Ketua dan Koordinator mencari penulis setiap kelas. Mereka yang mengajak dan merahkan teman membuat sebuah karya terbaik yang akan dikumpulkan ke koordinator.

Bersikap lembutlah menghadapi para penulis pemula agar mereka betah dan leluasa menuangkan karyanya. Kesuksesan itu tentu merupakan hasil kolaborasi antara ketua, tim dan peserta.

Kalau jeli melihat kondisi di kelas (sekolah) … seorang penulis terlatih akan terinsipirasi… semuanya bisa menjadi ide cerita.

SMAN 3 Pinrang sudah memiliki buku karya guru (best practice) dan buku karya siswa (kumpulan puisi pendidikan). Saya koordinator dan bekerjasama dengan sekolah (dana BOS) dan penerbit.

Sedikit himbauan kepada pembina literasi/KIR… mohon hargai karya siswanya. Abadikan dalam bentuk fisik (buku cetak/digital). @Sda

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda