Setelah gelaran yang sama sukses dihelat di Kabupaten Pinrang dan Enrekang, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, kembali menggandeng KP2KP Kabupaten Tana Toraja dan KPP Pratama Palopo untuk menjadi narasumber sosialisasi pajak dihadapan Kepala Sekolah, Bendahara BOS, Operator ARKAS dan SIPLah SMA, SMK, SLB Negeri dan Swasta Se-Kabupaten Tana Toraja. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMKN 1 Tana Toraja.
Pimpinan Cabang KP2KP Kabupaten Tana Toraja, Bapak Anwar Simorangkir dan Penyuluh dari KPP Pratama Palopo, mengurai tentang perpajakan Dana BOS Tahun 2022.
Penyajian materi Perpajakan Dana BOS benar-benar menarik perhatian dan antusias seluruh peserta sosialisasi. Kedua narasumber memberikan penjelasan yang terinci dan terstruktur tentang perpajakan baik kepada instansi pemerintah, dalam hal ini sekolah-sekolah negeri maupun sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh pihak masyarakat atau swasta, materi perpajakan ini di moderatori oleh Kepala Seksi SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, Bapak Ir. Aser Kamalimbu.
Untuk sekolah-sekolah negeri, NPWP sekolah telah dihapuskan, tetapi sekolah dapat meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi-Selatan untuk dibuatkan akun NPWP sub-unit karena menjadi syarat dalam Aplikasi E-Bupot yang kini digunakan oleh Dirjen Pajak dalam hal pencetakan E-Billing, urai Penyuluh dari KPP Pratama Palopo.
Dalam pemaparan yang sangat interaktif seluruh peserta memberikan apresiasi karena telah mendapatkan pencerahan yang gamblang tentang perpajakan yang selalu dinamis dan berubah-ubah.
Diskusi interaktif terlihat dengan begitu banyaknya peserta sosialisasi yang mengajukan pertanyaan ditambah lagi jarangnya kegiatan sosialisasi dilakukan selama ini.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Sulawesi-Selatan, Bapak Baharuddin Iskandar, S. Pd., M. Pd., menyampaikan harapannya kepada Pimpinan Cabang KP2KP Kabupaten Tana Toraja dan KPP Pratama Palopo untuk tetap menyediakan waktu dimasa yang akan datang dalam rangka membantu memonitoring pelaporan pajak yang dilakukan oleh sekolah-sekolah, sehingga jika terjadi kekeliruan dalam hal penganggaran bisa diminimalisir bahkan kalau bisa tidak lagi terjadi.#muhayat