Daerah

DI TENAGAH PANDEMI COVID-19 DINAS PENDIDIKAN KAB. BARRU ADAKAN DUA KEGIATAN SENI

Meskipun pandemi covid-19 masih merebak, namun Dinas Pendidikan Kabupaten Barru berani  melaksanakan dua kegiatan mengumpulkan masa demi kemajuan kesenian di Kabupaten Barru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kedua pertemuan itu adalah worksop tari bertajuk “Komposisi Gerak dan Pembuatan Koreografi Tari” dengan pemateri tunggal Wiwiek Sipala seorang akademisi dan penari kawakan dari Jakarta dengan moderator Badaruddin Amir. Workshop yang berlangsung selama dua hari berturut-turut dari tanggal 8 hingga 9 Juni ini dilaksanakan secara virtual dan melibatkan 80 peserta daring dari berbagai disiplin, penari, penata musik, penata rias, dan guru-guru kesenian Kabupaten Barru melalui jaringan zoon meeting web yang diakses oleh partisipaan di tempatnya masing-masing. Sedang kegiatan lainnya, pelatihan olah gerak teater Suzuki Method ciptaan Suzuki Tadashi, seorang teaterawan terkenal Jepang. Kegiatan ini diikuti oleh 60 partisipan, juga dilaksanakaan secara virtual dengan menghadirkan pelatih tunggal Moh. Aditya seorang aktor film dan teater di Jakarta dengan moderator yang sama. Pelatihan ini juga berlangsung selama dua hari berturut-turut dari tanggal 13 hingga tanggal 14 Juni 2020.

Menurut Ketua panitia Nasdir Rafli, S.Pd, M.Pd yang juga seorang seniman Tari dan Kasi Kesenian pada Dinas Pendidikan Kabupaten Barru, kedua kegiatan virtual ini adalah program Seksi Kesenian di Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kab. Barru yang tidak kena pangkas di tengah covid-19 karena dianggap pengembangan kesenian sangat urgen dan harus dilakukan secara berkesinambungan.

Pada workshop tari pemateri tunggal Wiwiek Sipala “membedah” dua Performing Daring dari dua grup tari yang ada di Kabupaten Barru, masing-masing Sanggar Seni To Berru pimpinan Muh. Agung, S.Pd yang menampilkan tari “Colliq PujiE” (koreografer Muh. Agung), dan Sanggar Seni Bolong Ringgi pimpinan Nasdir Rafli yaang menampilkan tari “I Mangkawani” (koreografer Nasdir Rafli). Usai penampilan daring ke dua kelompok seni pada sesi berikutnya kedua koreografer tampil menbedahkan proses kreatifnya dalam menciptakan tari tersebut.

Worshop ini sangat menarik karena pemateri tunggal Wiwiek Sipala yang energijk dan berpengalaman luas khususnya di bidang penelitian tari tradisional dapat memberikan respon secara spontanitas dan apresiatif baik terhadap penampilan performing daring maupun dalam menjawab dan mengomentari pertanyaan-pertanyaan peserta.

Sementara itu pada pelatihan Gerak Teater Suzuki Method pelatih tunggal Moh. Aditya mengulas panjang lebar sejarah dan filosofi Suzuki Method. Aditya yang belajar langsung Suzuki Method dari Tadashi Suzuki di Jepang mengemukakan bahwa filosofi Suzuki Methor adalah satu cara mengolah gerak yang berangkat dari fenomena alam dan fenomena sosial tanpa menafikan teknologi. Dengan pendekatan behaviorism Suzuki method mengolah gerak ritris, memperhatikan tempo, serta mengutamakan konsentrasi yang dalam. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru, Andi Adnan Azis, S.STP, M.Si dalam membuka ke dua kegiatan tersebut pada sambutannya antara lain mengatakan “Worsksop ini merupakan program pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah untuk mendukung empat langkah strategis dalam memajukan kebudayaan, yaitu perundungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017” Kadis menjelaskan bahwa dipilihnya seni dalam hal ini seni tari sebagai sasaran dalam program pemajuan kebudayaan karena seni memang salah satu dari 10 objek pemajuan kebudayaan dan tari sebagai cabang seni sangat dibutuhkan dalam berbagai even keparisiwataan yang mendapat banyak apresiasi dari masyarakat.” Sementara Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kab. Barru, Drs. H. Mas’ud Ahmad, MM pada sambutannya menutup workshop tari menjelaskan bahwa Seni Tari sangat berkembang di Kabupaten Barru dan telah berkontribusi pada pembangunan daerah di bidang kebudayaan. Ia menjelaskan bahwa kesenian tari di Kabupaten Barru telah diakui di tingkat nasional, terbukti tari massal dari Kabupaten Barru telah tercatat dan memperoleh penghargaan dari Musium Record Indonesia (MURI) atas pementasan tari massal yang melibatkan ribuan penari pada Festival To Berru beberapa waktu lalu. Kepada Wiwiek Sipala yang juga kurator berbagai festival tari tingkat nasional maupun Internasional, Kabid mengatakan Barru siap menjadi peserta festival tari tingkat nasional di Jakarta mendatang.  Usai kedua kegiatan daring tersebut kegiatan ditutup dengan mendengarkan refleksi seorang peserta Faisal Yunus, S.Pd, M.Pd., yang membacakan refleksinya secara puitis. (Badaruddin Amir)

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda